IMF, Bank Dunia perlu transformasi untuk stabilitas global: Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Indonesia telah mendesak transformasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia untuk menjaga stabilitas global dan pembangunan yang berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengeluarkan seruan tersebut saat bertemu dengan sesama penasihat eksternal Institusi Bretton Woods, Patrick Achi dan Mark Malloch-Brown, pada hari terakhir Pertemuan Musim Semi 2025 Kelompok Bank Dunia dan IMF di Washington, D.C.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, Indrawati menekankan bahwa kondisi global yang terpecah tidak hanya menjadi tantangan bagi negara-negara, tetapi juga organisasi internasional, seperti Institusi Bretton Woods, termasuk IMF dan Bank Dunia.

Beliau juga menekankan peran strategis dua lembaga internasional tersebut dalam mempertahankan stabilitas global di tengah ketidakpastian ekonomi.

Terkait berita: Indrawati soroti 3 isu dalam pertemuan IMF-WB

“IMF dan Bank Dunia memainkan peran penting dalam menciptakan stabilitas di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian dan ketidakseimbangan,” katanya.

Dalam latar belakang tantangan global, diskusi difokuskan pada upaya transformasi institusional agar IMF dan Bank Dunia dapat lebih responsif terhadap perkembangan global.

Indrawati juga menekankan pentingnya mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil agar dua lembaga tersebut lebih gesit dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman.

Beliau mengatakan hasil dari diskusi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi transformasi IMF dan Bank Dunia sehingga peran mereka tetap relevan dalam merespons tantangan di masa depan.

“Kami tentu berharap pemikiran kami dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai tujuan pendirian IMF dan Bank Dunia; untuk mendorong penciptaan stabilitas dan pembangunan yang berkelanjutan bagi dunia,” tambahnya.

Terkait berita: RI, Belanda sepakat untuk memperkuat implementasi keuangan transisi

Translator: Imamatul Silfia, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Hamas Menolak Perjanjian Gencatan Senjata Sementara di Gaza