Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kritik DPR: Cuci Tangan, Rakyat Dibenturkan dengan Polri

Jumat, 29 Agustus 2025 – 21:18 WIB

Jakarta, VIVA – Masyarakat harus lebih hati-hati dan mewaspadai narasi dan gerakan yang sedang dibuat oleh beberapa pihak. Menurut Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Riyan Betra Delza, ada dugaan upaya untuk mengganti atau mengalihkan isu yang awalnya ditujukan ke DPR, malah dialihkan ke kepolisian.

Baca Juga :


Jusuf Kalla: Jika Kota Bergejolak, Ekonomi Bisa Berhenti

“Awalnya isunya kan jelas, tentang menghilangkan tunjangan dan dana pension DPR, dan itu sangat bagus. Tapi, setelah kejadian semalam, seakan-akan polisi yang jadi sasaran. Akhirnya DPR seperti cuci tangan, kayak mereka lupa bahwa ini semua terjadi karena ulah mereka, dan akhirnya rakyat jadi dibenturkan dengan polisi. Kita semua juga setuju bahwa anarkisme dan kekerasan sama-sama tidak boleh, baik dalam demo maupun dalam pengamanan,” kata dia, Jumat, 29 Agustus 2025.

Aksi demo di Mapolda Metro Jaya

Baca Juga :


PP Muhammadiyah: Pejabat Negara Harus Lebih Sensitif Terhadap Aspirasi Masyarakat

Dia juga melihat insiden bentrok saat aksi pada Kamis, 28 Agustus kemarin, yang ada korban jiwa. Dia menekankan agar kita melihat realita dengan objektif tentang kejadian itu.

“Tentu kita sedih sekali ada yang meninggal, dan kita minta Kapolri untuk bertindak tegas dan transparan. Kami paham bahwa Polisi juga tidak ingin ada korban, sama seperti kita yang penginnya semua baik-baik aja dan kondusif,” katanya.

Baca Juga :


Puan: DPR Janji Kawal Kasus Kematian Affan Kurniawan Sampai Tuntas

Riyan menegaskan lagi pentingnya fokus pada isu utama dan meminta untuk jangan mau diadu-domba.

“Sudah waktunya kita kembali ke tuntutan awal, fokus ke DPR RI, jangan sampai kita dijadikan alat untuk memecah belah, diadu-domba dengan skenario yang sengaja dibuat,” ujarnya lagi.

MEMBACA  Perayaan Hari Jadi Republik Indonesia di Nusantara melambangkan kemajuan: pemerintah

Perlu diketahui, demo ini terjadi karena seorang driver ojol bernama Affan Kurniawan, tewas setelah ditabrak dan dilindas oleh mobil rantis Brimob. Kejadiannya saat demo di DPR pada Kamis, 28 Agustus 2025, yang berakhir ricuh.

Sampai sekarang sudah tujuh anggota Brimob yang diamankan. Mereka masih diperiksa secara intensif karena berada di dalam rantis tersebut. Nama ketujuhnya adalah Kompol Cosmas Kaju Gae, Aipda M. Rohyani, Bripka Rohmat, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, dan Baraka Yohanes David.

Kapolri Listyo Sigit Minta Maaf karena Brimob Lindas Ojol, Nicholas Saputra: Mundur Pak!

Lewat cuitan di akun X pribadinya, Nicholas Saputra tak segan membagikan ulang sebuah postingan yang berisi permintaan maaf dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

VIVA.co.id

29 Agustus 2025