Kamis, 13 Februari 2025 – 12:54 WIB
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,90 persen atau 60,03 poin pada sesi pertama perdagangan Kamis, 13 Februari 2025. Imbasnya, IHSG terjungkal ke level 6.585,74
Berdasarkan riset Phintraco Sekuritas, pergerakan indeks terpantau berada dalam rentang area 6.569-6.647. Dengan nilai transaksi tercatat sebanyak Rp 4,66 triliun.
Secara teknikal, Phintraco menilai IHSG sedang menguji resisten dinamis yang berada di kisaran level 6631. Selain itu indikator modern MACD menunjukan penyempitan pada negative slope.
“Dengan demikian, IHSG diprediksi akan menguat terbatas pada rentang 6.575-7.025 pada sesi kedua perdagangan hari ini,” ulas Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Anjloknya indeks sejalan kemerosotan sejumlah sektor saham. Sektor energi mengalami merosot tajam 0,91 persen diikuti koreksi pada sektor transportasi 0,90 persen dan sektor infrastruktur sebesar 0,55 persen. Meski IHSG terpuruk, sektor saham lain berhasil mencatat tren positif. Sektor properti memimpin kenaikan sebanyak 1,25 persen disusul lonjakan sektor kesehatan sebanyak 0,53 persen dan sektor material dasar melambung 0,42 persen. Laporan Phintraco Sekuritas juga menunjukkan tiga emiten dengan nilai transaksi tertinggi diantaranya saham BBRI, BMRI, dan BBCA. Sementara itu, emiten primadona dengan volume transaksi terbesar mencakup saham GOTO, BUKA, dan WIRG.
Beberapa saham juga terpantau menorehkan lonjakan signifikan sepanjamh sesi pertama perdagangan. Saham-saham top gainers di papan utama bursa diantaranya:
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Saham MDKA menguat paling tinggi, yakni 9,30 persen atau 140 poin sehingga menebus level 1.645.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Saham INKP turut membukukan lompatan harga sebanyak 6,41 persen atau 375 poin menjadi 6.245.
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
Penguatan juga melanda saham SIDO sebesar 5,17 persen atau 30 poin ke posisi 610.
Halaman Selanjutnya
Laporan Phintraco Sekuritas juga menunjukkan tiga emiten dengan nilai transaksi tertinggi diantaranya saham BBRI, BMRI, dan BBCA. Sementara itu, emiten primadona dengan volume transaksi terbesar mencakup saham GOTO, BUKA, dan WIRG.