IHSG Tetap Stabil, Diprediksi Tetap Berada di Kisaran 7.000-7.180 Hari Ini

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan cenderung melemah sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks diperkirakan berada di kisaran 7.000-7.180. Pengamat pasar modal sekaligus Pendiri WH Project, William Hartanto, menyatakan bahwa dari perdagangan sebelumnya, IHSG masih bertahan di area demand zone pada 7.000-7.180.

“Saat ini, belum tampak tanda-tanda rebound meskipun upaya sudah dilakukan. Contohnya, pada perdagangan kemarin, terlihat bahwa saham-saham perbankan mulai mengalami pergerakan mixed bahkan ada yang menguat, seperti BBCA yang menguat 1.60%, atau BBNI yang menguat 2.36%,” tulis William dalam analisisnya, Selasa (14/5/2024).

Bahkan BBRI yang sebelumnya mengalami pelemahan dalam beberapa hari, tidak mengalami perubahan pada perdagangan kemarin. Dalam kondisi seperti ini, jika tren ini berlangsung lebih dari beberapa hari, maka dapat dikatakan bahwa saham-saham tersebut sedang mengalami fase reakumulasi. Namun, kesimpulan ini masih terlalu dini karena baru terjadi pada perdagangan kemarin.

“Melihat apa yang terjadi pada perdagangan kemarin dan posisi IHSG yang masih berada di demand zone, kami melihat ada kemungkinan bahwa fase bottoming telah dimulai, namun belum bisa dipastikan apakah akan memakan waktu lama atau tidak,” ujarnya.

Bagi Anda yang tertarik pada saham-saham tertentu, mulailah melakukan pembelian secara bertahap selama tren saham tersebut masih terukur.

Dari segi teknikal, IHSG masih bergerak di area demand zone pada 7.000 – 7.180. Indikator MACD membentuk bullish divergence, tren masih sideways, dan peluang buy on weakness masih terbuka.

Sementara itu, dari segi sentimen, belum ada sentimen baru yang perlu diperhatikan saat ini. Pada perdagangan hari Senin, 13 Mei 2024, IHSG ditutup menguat sebesar 10.46 poin (+0.15%) menuju 7099,26. Sebanyak 251 saham menguat, 302 saham turun, dan 233 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi mencapai 14.5T (semua pasar).

MEMBACA  Istri politisi Uganda yang ditahan mengutuk larangan kunjungan pada Hari Natal