Rabu, 15 Oktober 2025 – 09:23 WIB
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan Rabu ini, naik 19 poin atau 0,24 persen ke level 8.084.
Baca Juga:
IHSG Dibuka Menguat saat Bursa Asia Lesu Imbas Perang Dagang AS-China
Kepala Riset Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi IHSG berpotensi mengalami rebound hari ini. "IHSG berpotensi untuk rebound teknis ke level 8.100. Namun, jika gagal menembus resistance kuat di 8.100, masih ada potensi untuk koreksi kembali ke level 7800-an," jelas Fanny dalam riset hariannya.
Baca Juga:
Bursa Asia Goyang Meski Trump Coba Tenangkan China soal Tarif
Ilustrasi papan saham IHSG.
Bursa Asia kemarin bergerak melemah. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,58 persen dan Topix juga melemah 1,99 persen setelah dibuka kembali pasca libur panjang.
Baca Juga:
China Tidak Takut Perang dengan AS
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,73 persen, Shanghai Composite turun 0,62 persen, dan Taiex Taiwan melemah 0,48 persen.
Di sisi lain, ASX 200 Australia justru menguat 0,19 persen. Namun, Kospi Korea Selatan turun 0,79 persen dan Kosdaq turun 1,46 persen. Indeks Straits Times tercatat turun 0,80 persen dan FTSE Malaysia melemah 0,23 persen.
Awalnya, saham-saham Asia sempat rebound di awal sesi, tetapi akhirnya ditutup melemah dengan kenaikan yang tidak merata di seluruh pasar regional. Hal ini terjadi meskipun ada tanda-tanda bahwa negosiasi dagang antara AS dan China masih berjalan sesuai rencana.
Di sisi lain, perdagangan di Wall Street pada Senin juga mendapat sentimen setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa Presiden Donald Trump masih berencana bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober.
"Support IHSG berada di level 7.925-8.000, sementara resistensi IHSG di rentang 8.100-8.130," tutup Fanny.
—
Bursa Asia Perkasa saat AS dan Tiongkok Saling Serang di Babak Baru Perang Dagang
Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat pada perdagangan Rabu, 15 Oktober 2025. Kenaikan ini berbanding terbalik dengan pergerakan Wall Street yang tertekan perang dagang. Cek!
VIVA.co.id
15 Oktober 2025