Minggu, 5 Oktober 2025 – 23:00 WIB
Jakarta, VIVA – Di dunia bisnis yang serba cepat dan penuh tantangan, kita sering merasa sudah cukup dengan kerja keras dan ikutin aturan. Tapi, Alexandr Wang, miliarder self-made termuda dan pendiri Scale AI, ngingetin bahwa buat jadi pemimpin yang luar biasa butuh sesuatu yang lebih.
Baca Juga :
CEO LinkedIn Beri Peringatan ke Lulusan Baru, Wajib Kuasai Skill Ini Kalau Tak Mau Tertinggal!
Ada tiga hal yang penting menurut Alexandr Wang, yaitu, usaha yang berlebihan, perhatian, dan dedikasi. Buat dia, batas kesuksesan seseorang ditentukan oleh seberapa besar kamu mau memberi lebih dari yang dianggap normal.
Wang, yang sekarang berumur 28 tahun, nenegaskan bahwa CEO yang sukses sering melakukan “terlalu banyak”, dan justru itu yang bikin mereka spesial.
Baca Juga :
Bisa Palsukan Wajah dan Suara saat Live Call, Deepfake Real-Time Dijual Online
“Sebagai seorang pemimpin, kamu adalah batas tertinggi seberapa peduli setiap orang di perusahaanmu. Kamu harus melakukan lebih banyak, peduli lebih banyak, dan mencoba lebih banyak daripada yang sewajarnya,” tulis Wang di blog Substack-nya, seperti dikutip dari VN Express, Minggu, 5 Oktober 2025.
Dia kasih contoh tokoh visioner kayak Steve Jobs dan Elon Musk. “Gak akan ada Apple tanpa perhatian ‘obsesif’ Jobs terhadap detail. Gak akan ada SpaceX atau Tesla tanpa dorongan ‘maniak’ Elon dalam eksekusi. Saya belum pernah lihat usaha biasa hasilkan sesuatu yang luar biasa,” kata Wang.
Baca Juga :
Bukan Hoax! IBM Targetkan 2 Juta Pelajar Indonesia Jadi Tentara AI
Scale AI, yang didirikan pada 2016 oleh Wang dan Lucy Guo, sekarang jadi perusahaan bernilai US$29 miliar atau sekitar Rp478,5 triliun, setelah ada kesepakatan yang bikin Meta ambil 49 persen saham. Wang bilang, pertumbuhan perusahaan lahir dari “budaya berlebihan” itu.
Pengusaha AI Alexandr Wang
Waktu AI generatif mulai populer di tahun 2022, Scale dengan cepat pindahkan sebagian besar tenaga kerjanya untuk kembangkan data bagi model bahasa besar. Perubahan drastis ini selesai cuma dalam enam bulan, sementara perusahaan lain mungkin aja terjebak dalam perencanaan berbulan-bulan.
Wang nenegaskan, bahwa langkah yang keliatan “berlebihan” bagi beberapa orang itu, justru jadi kunci kesuksesan mereka. Sekarang, kekayaan bersih Wang diperkirakan mencapai US$3,2 miliar atau Rp52,8 triliun, dan Lucy Guo jadi miliarder self-made termuda wanita di dunia.
Filosofi “berlebihan” ini juga tercermin dalam pengalaman Guo, yang ikutin jadwal 996. Artinya, dia harus kerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam selama enam hari dalam seminggu.
Halaman Selanjutnya
Reid Hoffman dari LinkedIn juga bilang bahwa keseimbangan kerja-hidup sering gak jadi pilihan buat pengusaha yang pingin mengungguli pesaing. “Pendiri yang hebat bener-bener kayak, ‘saya akan curahin semuanya untuk ini,'” kata Hoffman.