Senin, 22 September 2025 – 10:44 WIB
Pekanbaru, VIVA – Awal musim Championship 2025/2026 jadi periode yang sulit bagi PSPS Pekanbaru. Dua pertandingan tanpa kemenangan bikin klub yang dijuluki Askar Bertuah ini dapat sorotan tajam dari suporter. Tekanan ini akhirnya berujung pada mundurnya pelatih kepala Ilham Romadhona. Bahkan legenda timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, juga ikut nyatakan siap untuk lengser.
PSPS mulai musim ini dengan hasil yang mengecewakan setelah kalah 0-4 dari FC Bekasi City. Situasi makin panas saat mereka jamu PSMS Medan di Stadion Kaharuddin Nasution, Minggu (21/9). Padahal, PSPS sempat unggul 3-1. Tapi, konsentrasi pemain buyar di babak kedua dan gawang yang dijaga Erlangga Setyo kebobolan sampai skor akhir jadi 3-3.
Dengan begitu, PSPS cuma dapat 1 poin dari 2 laga awal Championship.
Setelah laga lawan PSMS, suporter langsung teriakkan kekecewaan mereka. Mereka minta pelatih Ilham Romadhona mundur karena gagal kasih hasil terbaik. Ilham pun tanggapi dengan sikap yang tegas.
“Hari ini saya angkat kaki dari sini. Apapun itu, saya yang bertanggung jawab,” kata Ilham di depan suporter, dikutip dari Instagram @bertuah1955.id.
Pelatih yang berusia 45 tahun itu akui kalau masalah fokus, komunikasi antar pemain, dan aspek psikologis tim adalah penyebab utama performa PSPS yang jeblok.
Kurniawan Dwi Yulianto Ikut Disorot
Gak cuma Ilham, Direktur Teknik PSPS yang juga legenda timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, ikut terseret. Dia sampaikan permintaan maaf ke suporter dan nyatakan siap mundur kalau memang diminta sama manajemen.
“Saya akan ikuti apapun keputusan manajemen. Kalau memang harus mundur, saya siap,” ujar Kurniawan.
“Bahwa marwah Riau adalah segalanya, saya ucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya karena dalam 2 pertandingan ini kami belum bisa memberikan kemenangan yang kita idam-idamkan bersama.”
“Yang kedua, terima kasih sebesar-besarnya untuk dukungan dari teman-teman semua yang militan,” tegasnya.
Owner PSPS, Gede Widiade, tegaskan kalau pihaknya akan lakukan evaluasi menyeluruh. Manajemen rencananya akan kumpulkan pelatih, direktur teknik, dan pihak terkait lain di Jakarta sebelum tim jalani laga ketiga Championship.
Situasi ini bikin masa depan kursi pelatih PSPS Pekanbaru jadi tanda tanya besar. Klub harus cepat perbaiki lini pertahanan, tingkatkan fokus pemain, dan tenangkan suporter supaya kondisi internal tidak makin goyah.
PSPS masih punya jalan panjang di Liga 2, tapi langkah manajemen dalam beberapa hari ke depan akan sangat tentukan nasib klub musim ini.