tunggu sebentar…
Harga Bitcoin turun drastis setelah mencapai rekor baru beberapa hari lalu. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA – Bitcoin (BTC) lagi-lagi jadi perhatian pasar setelah mencapai rekor tertinggi baru di level USD 111.900. Tapi, harganya turun tajam ke sekitar USD 105.000 pada Jumat (30/5).
Penurunan harga ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan jual karena aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi global, terutama inflasi di AS serta kebijakan suku bunga The Fed yg tidak pasti.
Kapitalisasi pasar kripto global juga turun lebih dari 1,7% dalam 24 jam terakhir. Sekarang, kapitalisasinya ada di angka USD 3,32 triliun, turun 1,97% dalam waktu yg sama, dengan volume perdagangan harian mencapai USD 145,13 miliar.
Baca Juga: Alokasikan Listrik 2.000 MW, Pakistan Siap Jadi Pusat Tambang Bitcoin
Wakil Presiden Indodax, Antony Kusuma, bilang bahwa fluktuasi harga seperti ini wajar di pasar kripto yg sangat dipengaruhi sentimen global. “Ketika harga capai titik tertinggi, aksi ambil untung biasa terjadi. Tapi, koreksi jangka pendek gak selalu berarti Bitcoin melemah secara fundamental,” katanya dalam pernyataan, Sabtu (31/5).