Padang, Sumatra Barat (ANTARA) – Saat ini, Indonesia memiliki 898.792 mahasiswa yang terdaftar dalam program pendidikan tinggi vokasi, menurut Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi pada Rabu.
“Data ini bersumber dari basis data pendidikan tinggi yang dikelola kementerian,” ujar Tjitjik Sri Tjahjandarie, staf khusus menteri.
Para mahasiswa tersebut tersebar di program Diploma I hingga Diploma IV (sarjana terapan), katanya, dan mengikuti 5.768 program studi vokasi di seluruh Indonesia.
Seiring waktu, dia mencatat, jumlah pendaftaran di pendidikan vokasi telah meningkat sangat pesat.
“Saya yakin ini akan semakin berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia yang terampil tinggi,” ujarnya.
Mahasiswa vokasi kini belajar di hampir setiap provinsi Indonesia, meskipun beberapa wilayah masih menunjukkan tingkat partisipasi yang rendah, tambahnya.
Kementerian bertujuan untuk mendistribusikan lulusan terampil secara merata guna memenuhi kebutuhan industri di daerah.
“Para mahasiswa ini diharapkan dapat memenuhi permintaan industri dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi—baik melalui pekerjaan atau inovasi,” katanya.
Tjahjandarie menekankan bahwa lulusan vokasi dimaksudkan untuk memberikan kontribusi yang berdampak, baik di dalam maupun luar negeri, khususnya di sektor seperti teknologi tinggi dan ekonomi hijau.
“Pendidikan vokasi dirancang agar fleksibel dan praktis. Program ini menggabungkan pembelajaran di kelas dengan pelatihan langsung untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif,” tambahnya.
Berita terkait: Menteri desak perguruan vokasi berikan pengetahuan sains dan teknologi
Berita terkait: Kementerian dukung perguruan vokasi untuk eksplorasi keterampilan siswa
Penerjemah: Zulfikar, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025