Hamas Menolak Perjanjian Gencatan Senjata Sementara di Gaza

loading…

Tentara Israel menyerbu wilayah di Tepi Barat. Foto/X

JALUR GAZA – Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok itu menolak setiap usulan penghentian sementara pertempuran di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari setahun dan bersikeras pada gencatan senjata yang langgeng.

“Ide tentang jeda sementara dalam perang, hanya untuk melanjutkan agresi di kemudian hari, adalah sesuatu yang telah kami sampaikan dalam posisi kami. Hamas mendukung penghentian perang secara permanen, bukan yang sementara,” tegas Taher al-Nunu, pemimpin senior gerakan itu, kepada AFP.

Para mediator yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan mengusulkan gencatan senjata “kurang dari sebulan” kepada Hamas, menurut seorang sumber yang mengetahui pembicaraan itu kepada AFP pada hari Rabu (30/10/2024).

Sementara itu, Hamas mengatakan serangan Israel terbaru terhadap Tulkarem di Tepi Barat yang diduduki dan pembunuhan terhadap pejabat seniornya Hussam al-Mallah tidak akan menghentikan perlawanan Palestina.

Hamas menekankan, “Serangan Israel di wilayah pendudukan semakin menegaskan pendekatan Israel meluas dari Gaza ke Tepi Barat dan setiap inci tanah kami.”

“Namun, pembunuhan tersebut, yang melibatkan dua orang di kamp pengungsi Nur Shams, tidak akan melemahkan perlawanan kami, juga tidak akan mematahkan keinginan rakyat kami untuk mendukung perlawanan dan mendukungnya di semua kota, kamp, dan desa di Tepi Barat yang kami banggakan,” ungkap Hamas.

(sya)

MEMBACA  Pelanggar hukum, senjata ilegal, dan ketakutan terhadap polisi Kenya