Hadiri CESC 2025, Ibas Yudhoyono Dorong Penguatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok

Minggu, 21 September 2025 – 19:03 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Edhie Baskoro Yudhoyono atau dikenal juga sebagai Ibas, menjadi salah satu pembicara dalam acara China Economic and Social Council (CESC) 2025. Kehadirannya ini merupakan bentuk dari undangan resmi yang diberikan oleh Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC).

Baca Juga :
Dibalik Ketahanan Pangan Tiongkok: Sungai Tercemar, Tanah Beracun

Dalam pidatonya, Ibas menekankan pentingnya mempererat hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Hal ini bisa dilakukan melalui pertukaran ilmu pengetahuan, budaya, dan juga kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Ibas juga mengajak semua pihak untuk memperkuat hubungan tersebut dengan dasar saling pengertian, sambil belajar dari sejarah panjang interaksi antara kedua negara. Ia menyampaikan beberapa poin penting yang bisa dijadikan dasar untuk kerja sama ke depannya.

Baca Juga :
Banyak Kematian Mendadak, Generasi Muda Tiongkok dalam Bayang-bayang Krisis Kesehatan

“Di setiap pertemuan antara bangsa, kita tidak hanya bertukar kata-kata, tetapi juga bertukar harapan,” ujar Ibas dalam keterangannya, Minggu, 21 September 2025.


Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)

Baca Juga :
Aktor Tiongkok Yu Menglong Meninggal di Usia 37 Tahun, Kronologi Lengkapnya Bikin Syok

Lebih lanjut, Ibas mengingatkan bahwa persahabatan Indonesia dan Tiongkok punya sejarah panjang yang terhubung melalui Jalur Sutra dan Jalur Rempah. Menurutnya, persahabatan kedua negara sudah melewati berbagai ujian waktu dan harus dilanjutkan untuk membangun masa depan bersama.

Di sisi lain, Ibas menyoroti berbagai tantangan global yang semakin besar, seperti krisis iklim, pemulihan pasca pandemi, ketidaksetaraan, dan juga maraknya disinformasi. Ia menegaskan bahwa berbagai peradaban harus bersatu untuk menciptakan harmoni di dunia.

MEMBACA  Ancaman Tarif Trump Dorong Harga Minyak ke Level Terendah Lima Bulan

Ia juga menekankan bahwa Tiongkok telah menjadi mitra strategis yang sangat penting bagi Indonesia dalam berbagai proyek besar, seperti pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, investasi baterai untuk kendaraan listrik, dan pengembangan kawasan industri hijau.

“Jalur Sutra bukan hanya sekadar kenangan, tetapi juga sebuah kerangka hidup untuk kerja sama di masa depan,” katanya.

Selain itu, Ibas juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam bidang budaya dan pendidikan. Ia menyebutkan beberapa inisiatif bersama seperti penelitian di bidang kesehatan, iklim, dan teknologi, serta program pertukaran bahasa dan antarkampus.

“Seperti pepatah Tiongkok yang bilang, baca sepuluh ribu buku, lakukan perjalanan sepuluh ribu mil, kita harus membuka pikiran dan menyeberangi jembatan budaya,” ucap Ibas.

Sebagai bagian dari Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Ibas juga memaparkan visi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, yang bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Ia menyampaikan mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju yang hijau, digital, dan inklusif.


Ibas Yudhoyono berikan pidato di Bimtek Demokrat

“Masa depan Indonesia adalah hijau, digital, dan inklusif, tetapi yang paling penting adalah terwujudnya keadilan sosial, dimana tidak ada seorang pun yang tertinggal,” ungkapnya.

Ibas juga menyerukan agar visi besar ini bisa diwujudkan dengan langkah-langkah yang konkret dan nyata.

“Kunci untuk pembangunan global adalah kejelasan visi dan konsistensi dalam tindakan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Ia juga menekankan bahwa Tiongkok telah menjadi mitra strategis yang sangat penting bagi Indonesia dalam proyek-proyek besar, seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, investasi baterai kendaraan listrik, dan pembangunan kawasan industri hijau.