Jakarta (ANTARA) – Kepala Kabupaten Flores Timur Antonius Doni Dihen memberikan pujian kepada pemerintah pusat Indonesia atas penanganan yang efektif terhadap dampak letusan beruntun Gunung Lewotobi Laki-Laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kami benar-benar merasakan perhatian pemerintah pusat,” katanya setelah menghadiri pertemuan menteri mengenai bencana gunung berapi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno di Jakarta pada Jumat.
Dihen mencatat bahwa selama pertemuan tertutup tersebut, pemerintah pusat menjamin kepada pemerintahannya komitmen untuk mempercepat langkah rehabilitasi dan membantu warga terdampak yang saat ini tinggal di tempat penampungan sementara.
Dalam hal ini, ia menekankan bahwa pemerintah pusat dan daerah telah sepakat untuk segera memulai pembangunan tempat tinggal permanen di daerah Nobo Leto.
“Selama pertemuan, kami mencapai kesepakatan untuk segera memulai pengembangan unit rumah tinggal permanen di Nobo Leto. Kami juga telah mengidentifikasi solusi terhadap masalah yang berkaitan dengan aksesibilitas area tersebut,” katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sekitar empat ribu warga masih belum dapat kembali ke rumah mereka atau belum dipindahkan ke tempat tinggal permanen baru karena rangkaian letusan yang terus berlangsung, yang pertama kali terjadi pada 4 November tahun lalu.
Total 250 keluarga telah dipindahkan dari tempat penampungan ke tempat tinggal sementara, sementara orang dari 469 keluarga yang tinggal di lokasi lain telah menerima dana kompensasi dari pihak berwenang untuk mengatasi pengungsian mereka.
Pada Kamis malam (20 Maret) waktu setempat, Gunung Lewotobi Laki-Laki sekali lagi meletus, melemparkan abu vulkanik hingga ketinggian delapan ribu meter di atas puncaknya dan mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk meningkatkan status bahaya dari level III menjadi level IV.
Badan Geologi Kementerian telah memperingatkan masyarakat untuk menjauhi radius tujuh kilometer dari kawah gunung berapi tersebut.
Pemerintah mengalokasikan 20 hektar untuk pengungsi letusan Gunung Lewotobi
Translator: M. Riezko/Sanya D, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025