Gunung Ibu memuntahkan lava dan api incandescent yang mencapai ketinggian 100 meter dari puncak pada Kamis malam, Pos Pengamatan Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, melaporkan.
“Gunung Ibu memuntahkan kolom abu yang diamati mencapai ketinggian 700 meter, yang disertai dengan lava incandescent dan pancaran api sekitar 100 meter,” kata Axl Roeroe, seorang petugas yang ditempatkan di pos pengamatan, dalam pernyataan tertulis yang diterima oleh ANTARA.
Kolom abu tersebut diamati berwarna abu-abu dan tebal serta bergerak ke arah barat laut.
Letusan Gunung Ibu tercatat dalam seismogram memiliki amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi sekitar 50 detik.
Roeroe mengatakan bahwa saat ini, status Gunung Ibu, yang berdiri 1.325 meter di atas permukaan laut, masih ditetapkan pada level waspada III.
Dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu serta pengunjung dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius empat hingga lima kilometer dari kawah aktif gunung berapi.
“Dan, dalam kasus hujan abu, orang-orang yang biasanya melakukan aktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan masker dan kacamata (pelindung), sehingga mereka dapat menghindari paparan abu,” kata dia.
Selain itu, dia mendesak masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi palsu dan tidak terprovokasi oleh berita dari sumber yang belum diverifikasi. Sebaliknya, dia meminta masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah setempat.
Dia mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Halmahera Barat dapat berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Pos Pengamatan Gunung Ibu di desa Gam Ici untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas gunung berapi.
Berita terkait: Pemerintah memastikan pengungsi Lewotobi dapat memilih dalam pemilihan umum
Berita terkait: Pemerintah siapkan 2.700 rumah untuk korban Gunung Lewotobi
Hak cipta © ANTARA 2024