Mataram (ANTARA) – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Jumat mengingatkan penerima bantuan subsidi upah (BSU) untuk menggunakan dana tersebut hanya untuk keperluan produktif demi menunjang keluarga.
“Karena tahun ajaran baru sudah dimulai, BSU bisa dipakai buat beli buku atau tas sekolah, jangan dipakai buat hal lain,” jelasnya saat meninjau penyaluran BSU di kantor pos Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia memperingatkan agar bantuan ini tidak disalahgunakan untuk judi online, karena pemerintah bisa melacak penggunaannya lewat rekening bank yang terdaftar.
Gibran juga meminta para bapak tidak menghabiskan uang BSU untuk rokok, tapi dipakai buat kebutuhan pokok keluarga.
“Saya harap bantuan ini bermanfaat. Tolong gunakan untuk hal-hal produktif,” ujarnya.
Salah satu penerima BSU, Yayuk Sumarni, seorang penjual, mengatakan dia mendapat bantuan itu pada 28 Juli 2025. Dia sudah menghabiskan setengahnya dan berharap pemerintah ada program serupa buat pekerja berpenghasilan rendah.
Program BSU memberikan Rp600 ribu (sekitar $36) untuk 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta (sekitar $211) per bulan dan 565 ribu guru honorer.
Ini bagian dari paket stimulus ekonomi untuk meningkatkan daya beli di tengah tantangan ekonomi.
Dana sebesar Rp10,72 triliun (sekitar $645 juta) dialokasikan untuk program ini, yang seharusnya berakhir Juli 2025. Pemerintah memperpanjang penyaluran sampai 6 Agustus agar menjangkau daerah terpencil.
Berita terkait: BSU harus sampai ke daerah terpencil: Wapres Gibran
Berita terkait: BSU sudah diterima 92,63% penerima: Menteri
Berita terkait: Gibran minta BSU Rp600 ribu jangan dikurangi: “Jangan dipakai judi”
Penerjemah: Sugiharto P, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025