Singapura (ANTARA/PRNewswire) – Leon Exhibition Pte Ltd, sebuah agensi pameran dan acara yang berbasis di Singapura, mengumumkan transisi kepemimpinan, dengan pemimpin generasi kedua, Shuhui Mai, mengambil alih.
Ketika Shuhui Mai memasuki bisnis pameran keluarganya, itu bukanlah bagian dari rencana suksesi jangka panjang. Dia telah membangun karir yang menjanjikan jauh dari dunia balai pameran, bengkel kayu, dan pekerjaan koordinasi lapangan yang intens. Namun, ketika perusahaan ayahnya menghadapi krisis penentu, keputusan untuk kembali menjadi personal—dan tidak bisa diubah.
Kini, Shuhui mewakili generasi baru kepemimpinan di LeonEx, agensi pameran dan acara Singapura yang telah berevolusi dari operator lokal menjadi mitra terpercaya bagi merek regional dan Asia-Pasifik. Perjalanannya bukan hanya tentang pertumbuhan, tetapi tentang membangun kembali kepercayaan, mendefinisikan ulang desain, dan melanjutkan warisan yang dibentuk oleh ketahanan.
Sebuah Bisnis yang Dibangun dengan Ketekunan
LeonEx didirikan pada 2009 oleh ayah Shuhui, Xun Yao Mai, dengan tujuan sederhana: memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Seperti banyak pengusaha generasi pertama, jalannya tidak mulus ataupun terprediksi.
"Awalnya adalah ide bersama, akhirnya menjadi tanggung jawab solo," kenangnya. "Saat kesulitan datang, yang lain mundur. Saya memilih untuk melanjutkan."
Beroperasi di industri pameran dan acara yang menuntut—di mana margin ketat dan eksekusi harus tepat—LeonEx bertahan berkat kegigihan dan ketekunan. Namun tantangan terberatnya bukan datang dari pasar. Melainkan dari dalam.
Tanpa membahas detail, ayah dan anak ini menggambarkan periode di mana bisnis itu terbengkalai, memaksa dimulainya ulang dari nol. Bagi sang pendiri, ini sangat menyakitkan. Bagi putrinya, ini menjadi titik balik.
Kembali yang Tidak Terencana
Sebelum bergabung dengan LeonEx, Shuhui bekerja sebagai headhunter, merekrut talenta di sektor publik hingga perbankan dan keuangan. Selama hampir dua tahun, ia berkembang di lingkungan kerja cepat yang mengasah pemahamannya tentang orang, sistem, dan struktur organisasi.
"Saya tidak pernah berencana masuk ke bisnis keluarga," katanya. "Perekrutan memungkinkan saya memahami berbagai industri tanpa berada di dalamnya."
Kepulangannya digerakkan bukan oleh ambisi, melainkan keyakinan.
"Ayah saya melalui masa yang sangat sulit, dan saya merasa dia diperlakukan tidak adil," ujarnya. "Awalnya saya masuk untuk melindungi nama baiknya dan puluhan tahun kerja kerasnya. Lama-kelamaan, tanggung jawab itu berubah menjadi tujuan."
Yang ia warisi bukan perusahaan yang maju, melainkan cangkang kosong—tanpa pabrik, tanpa pekerja, tanpa klien aktif. Yang menyusul adalah pembangunan kembali dari nol.
Mengimajinasikan Ulang LeonEx
Alih-alih meniru masa lalu, Shuhui mendefinisikan ulang arti LeonEx. Inti dari visinya adalah keyakinan bahwa booth pameran harus melakukan lebih dari sekadar memenuhi ruang—mereka harus menceritakan kisah.
"Terlalu banyak booth yang kotak, mudah ditebak, dan mudah dilupakan," jelasnya. "Kami ingin menciptakan titik percakapan yang membantu klien terlibat secara bermakna selama waktu singkat sebuah pameran."
Desain menjadi pembeda utama LeonEx. Shuhui bekerja erat dengan timnya untuk menerjemahkan tujuan klien menjadi lingkungan fisik yang jelas menyampaikan identitas merek.
Bersamaan itu, LeonEx mulai menyeimbangkan keunggulan pembangunan tradisional dengan pengalaman digital dan hibrida. Aktivasi layar sentuh dan mini-game interaktif dieksplorasi dan dimasukkan ke dalam booth untuk meningkatkan keterlibatan dan durasi kunjungan.
"Teknologi harus meningkatkan interaksi, bukan mengalihkan perhatian darinya," kata Mai. "Jika itu membantu klien kami memulai percakapan yang lebih baik, maka itu memberi nilai tambah nyata."
Tumbuh Bersama Merek Regional
LeonEx mulai bekerja dengan Moomoo Financial pada 2019 dan tumbuh bersama merek tersebut seiring ekspansi regionalnya, mengembangkan identitas pameran yang konsisten di berbagai pasar. Agen ini juga mendukung Longbridge dan, untuk kelima kalinya berturut-turut, memenangkan tender paviliun Sentosa di ITB Asia—salah satu pameran terkemuka di industri perjalanan dan pariwisata global.
Proyek lain yang sangat dekat di hati Shuhui adalah Paviliun FG2 di FHA. Masuk tahun ketiganya pada 2026, paviliun ini menyatukan pemilik bisnis F&B generasi kedua di bawah satu platform kolektif—merek seperti BoBo Fishball, Song Fa Bak Kut Teh, dan Defu Garlic.
"Idenya adalah membantu pendiri generasi kedua membawa bisnis mereka ke level berikutnya, sambil mempertahankan warisan yang dibangun generasi pertama," jelas Shuhui. "Sebagai generasi kedua sendiri, ini terasa seperti generasi kedua melayani sesama generasi kedua."
Kepemimpinan dan Jalan ke Depan
Di industri yang didominasi pria, Shuhui mengakui ia harus bekerja lebih keras di awal untuk dianggap serius. "Konsistensi dan hasil pada akhirnya berbicara lebih lantang daripada asumsi," katanya.
Bagi ayahnya, mundur adalah keputusan yang disengaja. "Ekspansi regional adalah visinya," katanya. "Dia membutuhkan kewenangan penuh untuk memimpin."
Kini, LeonEx terus tumbuh stabil di bawah kepemimpinan generasi penerus. Bagi Shuhui, perjalanan ini bukan lagi tentang membuktikan sesuatu.
"Dimulai dengan tekanan," renungnya. "Sekarang, ini tentang membangun sesuatu yang bermakna—sesuatu yang bisa dibanggakan ayah saya, dan sesuatu yang bisa berdiri sendiri."
Dalam bisnis yang dibentuk oleh ketahanan dan pembaruan, kisah LeonEx mencerminkan kebenaran yang lebih luas tentang usaha keluarga: warisan tidak berakhir dengan penerusan—ia berevolusi bersama kepemimpinan.
Sumber: Leon Exhibition Pte Ltd
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025