Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya kolaborasi yang lebih kuat antar pemerintah pusat dan daerah untuk menangani banjir yang melanda Kota Semarang dan sekitarnya sejak 22 Oktober.
"Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mencari solusi masalah ini," ujarnya kepada media di Semarang, Minggu.
Gibran menyebutkan sejumlah langkah yang sedang dipertimbangkan untuk mitigasi bencana, termasuk mengoptimalkan Basin Retensi Terboyo.
Dia juga menyoroti rencana Presiden Prabowo Subianto membangun tanggul laut raksasa sepanjang lebih dari 500 kilometer di pesisir utara Pulau Jawa, dari Banten hingga Jawa Timur, untuk melindungi sekitar 50 juta penduduk dari banjir rob.
Wakil Presiden menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang atas upaya mereka dalam mengurangi dampak banjir.
Selain penanganan bencana, Gibran mendorong pemerintah daerah untuk memantau pelaksanaan program-program prioritas presiden, seperti Program Makanan Bergizi Gratis, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, dan Program Sekolah Garuda.
Dia juga menekankan pentingnya penyaluran bantuan sosial pemerintah yang tepat sasaran dan bertanggung jawab.
"Pastikan bantuan telah tersalurkan dengan baik paling lambat akhir tahun ini. Kita tidak bisa membiarkan penerima menyalahgunakan bantuan untuk judi online atau tujuan lain yang tidak semestinya," tegasnya.
Curah hujan tinggi pada 21 Oktober menyebabkan banjir luas di Semarang dan daerah sekitarnya. Meski sempat surut pada 27 Oktober, permukaan air kembali naik keesokan harinya setelah hujan deras kembali turun.
Di Semarang, banjir mempengaruhi sekitar 39.000 penduduk, menyebabkan kemacetan parah, dan mengganggu operasi kereta api sehingga setidaknya 16 perjalanan dibatalkan pada 29 Oktober.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengambil langkah darurat, termasuk memasang 30 pompa untuk mempercepat drainase. Kementerian juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur dan sistem pencegahan banjir di Jawa utara.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengerahkan satgas untuk mengoperasikan pompa-pompa tersebut dan meluncurkan operasi modifikasi cuaca bersama BMKG untuk mengurangi intensitas hujan.