Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendesak agar pembangunan di Papua dipercepat setelah pembentukan dua lembaga baru. Lembaga-lembaga ini, yaitu Badan Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, dirancang untuk saling melengkapi.
“Sekarang sudah ada dua lembaga. Saya minta pembangunan harus dua kali lebih cepat, inovasi dalam kebijakan harus dua kali lipat, dan manfaat bagi masyarakat juga harus berlipat ganda,” kata Gibran dalam kunjungannya ke Manokwari, Papua Barat, pada Selasa (5/11).
Dia menekankan bahwa pembangunan harus konsisten dan berkelanjutan, serta tidak bisa dicapai hanya dalam satu atau dua tahun.
Gibran menyoroti isu-isu prioritas seperti angka harapan hidup, tingkat stunting, akses ke layanan kesehatan, dan partisipasi dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah berencana membangun 24 rumah sakit baru di seluruh Papua.
Dalam kunjungan sebelumnya ke Jayapura, Wakil Presiden menyatakan bahwa rumah sakit di Papua semakin dilengkapi dengan alat-alat medis canggih. Alat-alat tersebut termasuk CT scan, MRI, laboratorium kepala, mamografi, dan perangkat panorama digital, yang didukung oleh kehadiran dokter spesialis.
Dengan peningkatan ini, Gibran berharap warga Papua tidak perlu lagi berobat ke Makassar karena layanan kesehatan yang memadai sudah tersedia di dekat rumah.
Dia mengatakan kedua lembaga baru ini akan bekerja di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pembangunan Papua terkoordinir dan inklusif.
“Pembangunan Papua harus menjadi prioritas nasional dan melibatkan masyarakat adat di setiap tahapannya untuk memastikan kesejahteraan mereka,” ujar Gibran.
Gibran sedang melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Manokwari dari tanggal 4 hingga 5 November untuk memantau program pemerintah di Papua dan mengevaluasi kemajuan di bawah kerangka otonomi khusus daerah tersebut.