Bulan Inklusi Keuangan: Prudential dan MES Dorong Literasi Keuangan untuk Perempuan
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) kembali menyelenggarakan kegiatan Financial Literacy for Women Chapter Jakarta. Kegiatan ini mengusung tema "Generasi Cerdas Keuangan: Perempuan Berdaya, Ekonomi Jaya". Acara yang dihadiri 671 peserta, baik secara daring dan luring, ini merupakan bagian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025.
Event ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan perempuan. Tujuannya agar mereka semakin percaya diri dalam mengelola keuangan keluarga, memahami risiko keuangan, serta mampu berkontribusi lebih besar bagi ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi, mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan adalah bagian penting untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan terlindungi.
“Perempuan adalah tiang negara, dan di balik perempuan yang hebat ada dukungan keluarga, terutama suami. Dari sisi pemerintah, kami terus memperkuat program pemberdayaan ekonomi perempuan agar para ibu di seluruh Indonesia bisa hidup bahagia dan sejahtera. Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut dengan tindak lanjut nyata di lapangan,” ujarnya dalam sambutan pada Senin (13/10/2025).
Di kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti bahwa tingkat literasi keuangan yang masih rendah membuat perempuan menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kejahatan finansial digital.
”Perempuan perlu semakin sadar dan berhati-hati agar tidak menjadi korban. Semakin tinggi literasi keuangan, semakin besar pula kemampuan kita untuk melindungi diri dan keluarga,” ujarnya.
Data dari Satgas PASTI OJK menunjukkan sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 200.000 laporan aktivitas keuangan ilegal. Total kerugiannya mencapai sekitar Rp6 triliun. Modus yang sering ditemukan termasuk penipuan jual beli online, fake call, phishing, penawaran investasi palsu, hingga love scam.
Mayoritas korbannya adalah perempuan, yang sering menjadi sasaran karena peran mereka sebagai pengatur keuangan rumah tangga. Friderica menekankan pentingnya kemampuan dasar, seperti mengenali lembaga keuangan yang terdaftar di OJK, memahami kontrak sebelum menandatangani perjanjian, dan berani menolak tawaran yang tidak logis.
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, menyatakan bahwa momentum Bulan Inklusi Keuangan ini mengingatkan bahwa perempuan punya peran besar dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga.
Ketika seorang ibu memahami nilai dan pengelolaan uang, ia tidak hanya melindungi keluarganya, tetapi juga mewariskan pengetahuan finansial kepada anak-cucunya. ”Maka, dengan pemahaman finansial yang baik, mereka bisa melindungi keluarga dari risiko tak terduga dan mengambil keputusan yang lebih bijak,” tuturnya.