Gempa Jepang: Warga Indonesia di daerah terdampak diminta tetap waspada

Tokyo (ANTARA) – Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo dan Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka telah mengimbau warga Indonesia yang tinggal di wilayah yang terkena gempa bumi dengan kekuatan awal 7,6 magnitudo yang melanda Jepang tengah pada hari Senin untuk tetap waspada.

Warga harus tetap berhati-hati karena otoritas Jepang belum mencabut peringatan gempa susulan dan tsunami menyusul gempa kuat yang melanda Jepang sekitar pukul 2:10 sore waktu setempat, menurut pernyataan dari kedutaan tersebut.

Berdasarkan sistem pelaporan mandiri kedutaan untuk warga negara Indonesia, setidaknya 3.791 warga Indonesia saat ini tinggal di prefektur Ishikawa, Toyama, dan Niigata yang terkena dampak gempa tersebut.

Untuk alasan keamanan, warga Indonesia yang tinggal di prefektur yang terkena dampak telah diarahkan untuk terus memantau informasi dan petunjuk dari otoritas setempat, demikian pernyataan tertulis dari kedutaan tersebut.

Getaran dari gempa pada hari Senin juga dapat dirasakan hingga ke prefektur Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.

Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa wilayah, kata kedutaan tersebut, menambahkan bahwa petugas di kedutaan dan konsulat jenderal sedang berkoordinasi dengan otoritas Jepang.

Mereka juga telah menghubungi anggota masyarakat Indonesia di prefektur yang terkena dampak, mendorong mereka untuk pindah ke tempat yang lebih aman, dan meluncurkan hotlines +818035068612 (kedutaan Indonesia) dan +818031131003 (Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka) untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Sementara itu, seorang jurnalis ANTARA di Tokyo, Juwita Trisna Rahayu, melaporkan bahwa beberapa warga negara Indonesia telah mencari perlindungan di Masjid Kanazawa di Prefektur Ishikawa.

MEMBACA  Pemilihan Indonesia: Semua yang Perlu Anda Ketahui

Gempa bumi kuat pada hari Senin juga merusak jalan di Ishikawa, dan menyebabkan pemadaman listrik yang mempengaruhi sekitar 35 ribu rumah tangga di tiga prefektur yang terkena dampak, katanya.

Menurut penyiar publik Jepang NHK, gelombang tsunami lebih dari 1,2 meter teramati pada pukul 4:21 sore waktu setempat di Kota Wajima, Prefektur Ishikawa.

Media publik Jepang juga melaporkan bahwa gelombang tsunami dengan tinggi 50 sentimeter juga terlihat di Kota Toyama, Prefektur Toyama.

Oleh karena itu, warga di daerah yang terkena dampak disarankan untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi dan menjauhi daerah pesisir, NHK melaporkan.

Berita terkait: BMKG, Jepang melakukan penelitian bersama terkait prediksi gempa bumi

Berita terkait: Gempa bumi magnitudo 7,3 mengguncang Jepang Timur laut, gelombang tsunami pertama teramati