WASHINGTON – Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa sudah sampai di Amerika Serikat (AS) hari Sabtu untuk kunjungan resmi yang bersejarah, sehari setelah Washington menghapus namanya dari daftar teroris. Gedung Putih sedang mempersiapkan penyambutan dia sebagai tamu dari Presiden Donald Trump besok Senin (10/11/2025).
Ini merupakan perubahan yang sangat dramatis untuk al-Sharaa. Soalnya, dulu dia dianggap sebagai teroris oleh AS dan lembaga internasional waktu dia masih memimpin Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) yang berafiliasi sama al-Qaeda.
Bahkan, AS pernah nawarin hadiah sekitar $10 juta (lebih dari Rp166 miliair) untuk informasi yang bisa menangkap al-Sharaa yang juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Jolani.
Pada Desember 2024, setelah pasukan al-Sharaa berhasil gulingkan rezim Bashar al-Assad, AS umumkan bahwa mereka akan mencabut tawaran hadiah untuk al-Sharaa setelah ada pembicaraan di Damaskus.
Menurut analis, kunjungan al-Sharaa ke Gedung Putih akan jadi kunjungan pertama seorang presiden Suriah sejak negara itu merdeka pada tahun 1946.
Al-Sharaa ketemu Trump untuk pertama kalinya di Riyadh sewaktu kunjungan regional presiden AS pada bulan Mei lalu.
Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, bilang awal bulan ini bahwa al-Sharaa diharapkan akan tanda tangani perjanjian untuk gabung dengan aliansi internasional yang dipimpin AS melawan ISIS.