Gambut Jaya: Nurofiq Melakukan Inspeksi Udara untuk Kebakaran Hutan

Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq Gelar Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Jambi

Jambi (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq menggelar rapat koordinasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi pada Rabu.

Rapat ini dihadiri oleh Kepala BNPB Suharyanto; Kepala BMKG Dwikorita Karnawati; serta Gubernur Jambi Al Haris, yang juga menjabat sebagai komandan Satgas Karhutla.

Sebelum rapat, mereka melakukan inspeksi udara di daerah terdampak kebakaran di Desa Gambut Jaya, Kabupaten Muaro Jambi. Mereka terbang dari Bandara Sultan Thaha menggunakan helikopter yang disediakan PT WKS.

Setibanya di Jambi, mereka mengadakan rapat tertutup sebelum melanjutkan penerbangan ke Gambut Jaya. Lokasi tersebut saat ini sedang ditangani oleh Satgas Karhutla Jambi untuk memadamkan api.

Berdasarkan laporan harian terbaru, terdeteksi lima titik panas di Jambi: dua di Merangin, satu di Muaro Jambi, dan dua di Sarolangun.

Dari 1 Januari hingga 27 Juli 2025, satelit Aqua, Terra, dan Suomi NPP mencatat total 266 titik panas di Jambi, tersebar di Batanghari (15), Bungo (14), Kerinci (9), Merangin (45), Muaro Jambi (56), Sarolangun (65), Tanjung Jabung Barat (46), Tanjung Jabung Timur (8), dan Tebo (8).

Kebanyakan wilayah Jambi memiliki tingkat kemudahan terbakar tanah dari aman hingga sulit terbakar, kecuali di sebagian Muaro Jambi, Kota Jambi, Bungo, Tebo, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur yang masuk kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.

Berdasarkan prakiraan cuaca, Jambi diperkirakan akan mengalami langit berawan dan hujan ringan di beberapa wilayah pada siang hari.

Hingga 26 Juli 2025, luas lahan terdampak kebakaran mencapai minimal 421,77 hektare: 270 ha di Muaro Jambi, 63,70 ha di Sarolangun, 62,30 ha di Tanjung Jabung Barat, 16,60 ha di Batanghari, 6 ha di Tebo, dan 3,17 ha di Merangin.

MEMBACA  Berapa banyak uang tunai yang dimiliki Nikki Haley untuk kampanye utamanya?

Dari 9 hingga 22 Juli, tercatat 10 kasus penegakan hukum karhutla di Jambi. Dua kasus masih dalam penyelidikan, sisanya telah masuk tahap penyidikan awal.

Pemantauan kualitas udara (ISPU) di Jambi mencatat indeks PM2,5 sebesar 58 (sedang) di Kota Jambi, 43 (baik) di Muaro Jambi, dan 38 (baik) di Tebo. Pembacaan sementara offline juga dilakukan di Tanjung Jabung Timur.

Satgas Karhutla terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya pembakaran lahan. Mereka juga melakukan pemeriksaan lapangan dan mengerahkan petugas pemadam saat terdeteksi titik panas atau kebakaran baru.

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025