Gaji PNS Tahun Depan Tak Naik? Tak Dibahas Prabowo dalam RAPBN

Sabtu, 16 Agustus 2025 – 09:41 WIB

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto tidak membahas masalah gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di tahun depan dalam Pidato Kenegaraan maupun Nota Keuangan pada Jumat, 15 Agustus 2025.

Baca Juga:
Mendagri: Anggaran Pemda Harus Berdampak bagi Masyarakat

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa beberapa topik yang tidak disebutkan oleh Presiden dalam pidatonya berarti tidak ada rencana terkait hal tersebut.
"Yang tidak disampaikan di situ (pidato), ya berarti nggak ada," kata Mensesneg di DPR RI, Jakarta, dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.

Baca Juga:
Anggaran KUR Rp 320 Triliun di 2026, Sri Mulyani: Subsidi Bunganya Rp 36,5 Triliun

Presiden Prabowo Subianto Hadiri Sidang Tahunan MPR/DPR

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa pembiayaan untuk sektor pendidikan dalam APBN 2026 menjadi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Upaya ini bertujuan mewujudkan Indonesia yang tangguh dan mencetak SDM unggul yang bersaing di tingkat global.

Baca Juga:
Menko Airlangga Ungkap Target Prabowo Genjot Kinerja di Semester II-2025

Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan APBN 2026 akan menjadi instrumen utama untuk mewujudkan visi Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Ia menekankan bahwa ketangguhan adalah dasar kemandirian, sementara kemandirian membuka jalan menuju kesejahteraan.

Salah satu fokus utama APBN 2026 adalah pendidikan, yang disebut Prabowo sebagai "senjata paling ampuh" untuk mencetak SDM berkualitas dan mengurangi kemiskinan. Pemerintah berkomitmen mengalokasikan 20% anggaran pendidikan, sekitar Rp757,8 triliun.

"Terbesar sepanjang sejarah NKRI," ujar Prabowo.

Prabowo menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran. Pemerintah saat ini fokus pada pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke karena semua warga berhak maju, termasuk dalam pendidikan dan kesehatan.

MEMBACA  Reeves tidak akan menaikkan pajak dalam Pernyataan Musim Semi, kata pejabat

Anggaran besar di bidang ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, dan menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah juga menyiapkan beasiswa melalui program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa dan KIP-Kuliah bagi 1,2 juta mahasiswa.

Selain itu, pembangunan fasilitas sekolah dan perguruan tinggi dialokasikan Rp150,1 triliun, sementara gaji dan pelatihan guru serta dosen mendapat Rp178,8 triliun.

Prabowo juga mendorong LPDP untuk memperluas beasiswa ke universitas terbaik dunia, dengan target 4.000 penerima pada 2026.

Halaman Selanjutnya
"Terbesar sepanjang sejarah NKRI," ucap Prabowo.