Vatikan, sebagai pusat kekuasaan Gereja Katolik Roma, dikenal karena Pausnya tidak menerima gaji. Seluruh kebutuhan Paus, mulai dari tempat tinggal, makanan, transportasi, hingga pengeluaran sehari-hari, dipenuhi oleh Vatikan dalam bentuk tunjangan dan uang saku.
Paus Fransiskus, yang menjabat sejak 2013, bahkan menolak menerima gaji sama sekali. Ekonomi Vatikan bergantung pada kombinasi sumbangan umat, investasi, dan perusahaan swasta untuk menghasilkan pendapatan. Paus pada saat itu memiliki kekayaan bersih sekitar US$16 juta, yang mencakup berbagai aset yang diberikan kepadanya sebagai Paus.
Namun, di balik kemegahan simbolik Vatikan, terdapat tantangan besar. Defisit operasional tahunan Vatikan mencapai lebih dari US$90 juta pada 2023. Pada November, Paus Fransiskus secara terbuka memperingatkan kondisi dana pensiun Vatikan yang kian memburuk. Tahta Suci, badan pemerintahan pusat Vatikan, tidak secara rutin merilis laporan keuangan rinci.
Sumber keuangan utama Vatikan antara lain berasal dari Peter’s Pence, sumbangan tahunan dari umat Katolik di seluruh dunia yang disalurkan langsung kepada Paus. Jumlahnya mencapai US$27 juta per tahun, dengan kontribusi terbesar berasal dari Amerika Serikat, Jerman, dan Italia.