Kamis, 31 Juli 2025 – 00:48 WIB
VIVA – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan cuma ajang pertandingan olahraga biasa. Lebih dari itu, acara dua tahunan ini yang diorganisir oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) jadi perayaan kebugaran, budaya, serta rasa persatuan masyarakat dari 38 provinsi di Indonesia.
Baca Juga:
Lalu Iqbal Bangga Tari Kolosal Asal NTB Diundang Istana Negara di Acara HUT RI ke-80
FORNAS VIII berlangsung mulai 26 Juli sampai 1 Agustus 2025, dengan total 36 lokasi tersebar di tujuh kabupaten/kota di NTB. Acara ini diikuti lebih dari 20.000 pegiat olahraga dari 74 Induk Organisasi Olahraga (INORGA), menjadikannya salah satu pesta olahraga masyarakat paling besar di Indonesia.
Ketua Umum KORMI, Adil Hakim, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan FORNAS yang tidak hanya sukses secara teknis tapi juga berhasil menonjolkan kekayaan budaya dan alam NTB.
“FORNAS adalah wajah olahraga masyarakat Indonesia, penuh semangat, kebersamaan, dan kearifan lokal. NTB menjalankan tugas sebagai tuan rumah dengan hebat. Ini sukses secara budaya dan promosi daerah,” katanya, Selasa, 29 Juli 2025.
Baca Juga:
Fornas 2025 Resmi Dibuka, Semarak Olahraga dan Budaya Warnai Malam Bersejarah di NTB
Dari pesona Mandalika hingga keindahan Gunung Rinjani, lokasi pertandingan FORNAS memberikan pengalaman unik yang mendukung konsep wisata olahraga berbasis budaya dan alam. Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menekankan bahwa FORNAS jadi langkah awal positioning NTB sebagai tuan rumah acara nasional dan internasional.
“Kami ingin dunia lihat NTB sebagai provinsi yang ramah, sehat, kreatif, dan siap mengadakan acara bertaraf dunia. Peserta bisa rasakan langsung keindahan alam, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat kami,” jelasnya.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, menyoroti peran FORNAS dalam strategi pembangunan nasional lewat sport tourism dan ekonomi rekreasi.
“Event seperti FORNAS bisa dorong ekonomi daerah langsung. NTB layak dicontoh karena berhasil gabungkan semangat olahraga dengan pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono. Ia sebut NTB sebagai rising star destinasi wisata berbasis event.
“FORNAS adalah panggung spektakuler. Bukan cuma olahraga, tapi juga festival budaya, ekonomi kreatif, dan promosi desa wisata. NTB punya potensi jadi contoh penyelenggaraan event internasional,” katanya.
Inklusif dan Berdampak Ekonomi
Mengangkat tema “Kalah Menang, Semua Senang”, FORNAS VIII tekankan semangat inklusivitas. Tanpa lihat usia, gender, latar belakang, semua warga bisa ikut merayakan.
Peserta ribuan orang juga gerakkan ekonomi lokal. Dampak ekonomi diperkirakan capai Rp100–130 miliar, meliputi transportasi, akomodasi, kuliner, UMKM, dan pariwisata.
Panitia libatkan UMKM dan koperasi lokal untuk isi bazar di berbagai venue. Produk khas NTB seperti tenun, kopi lokal, madu Sumbawa, hingga olahan laut Lombok dipamerkan, perkuat peran FORNAS sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
Suksesnya FORNAS VIII buktikan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, KORMI, media, dan masyarakat. NTB tidak hanya sukses secara teknis, tapi juga jadi contoh keberhasilan kolaborasi nasional yang perkuat citra Indonesia sebagai bangsa sehat, kreatif, dan inklusif.
Baca Juga:
Membanggakan, Tim Asal Indonesia JISc U-11 Juara Penang Cup 2025