Fokus Lindungi Pekerja Migran, Instruksi untuk Aparatur Sipil Negara

Jakarta (ANTARA) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, meminta aparatur sipil negara (ASN), terutama 310 calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan kementeriannya, untuk fokus dalam melaksanakan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.

“Kami memberikan penguatan agar mereka fokus melayani pekerja migran melalui kerja yang profesional, inovatif, terpercaya, responsif, dan sebagainya melalui upaya perlindungan,” kata Karding saat penutupan orientasi dan penyerahan SK penempatan CPNS di kementerian, Senin lalu.

Dia menjelaskan bahwa para calon ASN nantinya akan diberikan pelatihan agar bisa melayani pekerja migran Indonesia dengan baik.

“Kami akan tempatkan mereka dengan spesifikasi khusus, kami akan latih mereka karena (nanti) mereka punya keahlian khusus di bidang masing-masing,” ujar menteri tersebut.

Karding menasihati mereka untuk bekerja secara profesional, berempati, berintegritas, serta responsif dan inovatif, atau disingkat PROTEKSI.

“Karena yang dilayani adalah orang-orang yang berjuang untuk hidup dan keluarganya, jadi pertama-tama kita harus punya empati yang baik. Kedua, saya minta mereka jangan terlibat suap, dan harus punya integritas,” katanya kepada media usai acara.

“Lalu yang ketiga, saya minta mereka responsif. Responsif itu apa? ASN yang (fokus pada) layanan ini harus cepat. (Kalau) ada keluhan (harus) ditangani cepat. Jadi, mereka harus responsif,” ujarnya.

“Keempat, saya dorong mereka untuk terus berinovasi dan kreatif. Saya nasihati mereka untuk terus kembangkan kualitas diri,” tambahnya.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden untuk Pengembangan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengucapkan selamat kepada para ASN baru di kementerian dan mendorong mereka untuk membangun motivasi yang baik dalam melayani masyarakat agar bisa bekerja dengan baik.

“Jadi, yang terpenting adalah kalian punya motivasi baik. Seberapa pun pintar kita, setinggi apapun pendidikan, kebijaksanaan kita lebih penting dari itu semua,” katanya.

MEMBACA  Bagaimana Biden dapat menggunakan undang-undang tahun 1947 untuk menangguhkan mogok pekerja pelabuhan

Dia juga menekankan perlunya para ASN baru menyadari bahwa mereka adalah pilar utama dalam penyediaan layanan publik dan pelaksanaan kebijakan negara.

Sebagai pilar utama, mereka diharapkan memiliki semangat kuat agar tidak mudah terlibat dalam tindakan yang melanggar nilai moral, seperti korupsi.

“Kalau tidak punya adab, suatu saat pilar ini akan rubuh,” ucapnya.

“Karena kalian adalah pilar bangsa, hati kalian harus kuat. Jangan korupsi, jangan terlibat judi online, apalagi pakai narkoba. Dengan jadi ASN, kalian adalah citra bangsa,” tambahnya.

“Jadi, ingatlah bahwa apapun yang kalian lakukan, kalian adalah citra bangsa,” tegas Ahmad.

Berita terkait: Menteri tekankan upaya bersama untuk perlindungan pekerja migran

Berita terkait: Indonesia gelar rapat tingkatkan perlindungan pekerja migran

Reporter: Katriana
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025