Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bertemu dengan Utusan Khusus Uni Eropa untuk Wilayah Teluk, Luigi Di Maio, untuk membahas perkembangan di Timur Tengah, khususnya Palestina dan Lebanon.
Selama pertemuan di pinggir Sidang Umum PBB ke-79 di New York pada Rabu waktu setempat, Marsudi menyatakan kekhawatirannya atas eskalasi konflik di Lebanon akibat agresi Israel di Jalur Gaza.
“Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan situasi keamanan di Lebanon. Jangan jadikan situasi saat ini di Ukraina, Palestina, dan Lebanon ‘normal baru’,” kata Marsudi kepada Di Maio, seperti yang dikutip dalam pernyataan yang dirilis pada hari Kamis.
Menteri tersebut menguraikan sejumlah perkembangan dalam langkah-langkah bersama yang diambil oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam mempromosikan perdamaian dan kemerdekaan bagi Palestina, termasuk pertemuan menteri dalam inisiatif bersama OKI dan Uni Eropa yang direncanakan pada hari Kamis.
Pertemuan menteri tersebut bertajuk “Situasi di Gaza dan penerapan solusi dua negara sebagai langkah menuju perdamaian yang adil dan komprehensif.”
Selama pertemuan mereka, Marsudi dan Di Maio juga membahas kerjasama potensial yang bisa dieksplorasi dengan Uni Eropa di wilayah Teluk, termasuk melalui kerjasama dengan Dewan Kerjasama Negara Arab Teluk (GCC).
GCC terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Retno Marsudi juga menyampaikan apresiasinya atas posisi Uni Eropa dalam mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Berita terkait: Pasukan Israel membunuh warga Palestina dalam bentrokan dengan penyerang batu
Berita terkait: Rumah Sakit Indonesia di Gaza menghadapi kekurangan listrik di tengah krisis
Penerjemah: Nabil Ihsan, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024