Selasa, 18 November 2025 – 00:30 WIB
Lifestyle, VIVA – Ternyata, kebiasaan sehari-hari yang sering dilakukan pria tanpa sadar bisa memberikan masalah pada organ intim mereka. Beberapa masalah yang mungkin terjadi antara lain infeksi, iritasi, rasa perih, hingga pembengkakan pada penis.
Baca Juga :
Hati-hati! Ternyata Organ Intim Pria Bisa Alami Cedera
Masalah-masalah tersebut umumnya terjadi akibat gesekan saat berhubungan intim, baik saat penetrasi maupun oral yang terlalu berlebihan. Tapi ternyata, bukan hanya itu saja penyebabnya. Ada masalah lain yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, misalnya insiden penis patah.
Bagaimana penis bisa patah? Dan kalau patah, apa bisa diperbaiki? Melansir laman Times of India, meski Mr. P tidak punya tulang, ada kondisi tertentu di mana Mr. P bisa mengalami apa yang disebut sebagai fraktur penis atau penis patah.
Baca Juga :
Fakta Mengejutkan Tentang Organ Intim Pria yang Mungkin Belum Kamu Tahu, Nomor 2 Bikin Kaget!
Penis terdiri dari dua ruang jaringan spons yang memanjang di dalam batang penis, disebut corpora cavernosa. Di sekelilingnya ada tunica albuginea, yaitu jaringan elastis yang kuat dan bisa meregang saat ereksi. Jaringan ini menahan darah agar tetap berada di dalam ruang ereksi sehingga penis menjadi keras dan kaku. Namun, meski terasa sangat keras saat ereksi, penis tetaplah bagian tubuh yang tersusun dari jaringan dan darah.
Saat berhubungan intim yang terlalu agresif, penis yang sedang ereksi bisa saja tergelincir keluar dan menghantam tulang kemaluan, bokong, paha, atau perineum pasangan. Hal ini bisa terjadi di posisi apa pun, tapi paling sering saat posisi wanita di atas, karena seluruh berat badan wanita dapat menekan penis. Jika penis dalam keadaan keluar dari vagina, risiko "patah" atau robeknya jaringan bisa terjadi.
Baca Juga :
Tanda Kesehatan Pria Bisa Dilihat dari Kondisi Organ Intimnya, Seperti Apa?
Biasanya, hal ini ditandai dengan bunyi seperti "pop" atau "crack," yang diikuti rasa sakit hebat dan pembengkakan. Penis juga bisa tampak memar gelap akibat darah yang keluar dari corpora cavernosa. Pada 10 hingga 30 persen kasus, uretra juga ikut mengalami kerusakan, dan darah mungkin terlihat keluar dari ujung penis.
Halaman Selanjutnya
Jika ini terjadi, kamu harus segera mencari pertolongan medis. Untungnya, operasi untuk memperbaiki fraktur penis umumnya berhasil. Namun jika dibiarkan, akibatnya bisa sangat serius, seperti bentuk penis mejadi bengkok, sulit ereksi, atau muncul Peyronie’s disease, yaitu kondisi di mana penis melengkung tidak normal, penyempitan uretra, hingga benjolan fibrotik yang menimbulkan nyeri.