F20 Tigershark, Pesawat yang Hilang di Antara F18 Super Hornet dan F22 Raptor

Pesawat F20 Tigershark. FOTO/ DAILY
NEW YORK – Apabila kita mengamati urutan jet tempur yang digunakan oleh USAF, kita akan melihat bahwa urutan penggunaan jet tempur tersebut sesuai dengan urutan numerik. Sedangkan untuk jet tempur modern, dimulai dan dipopulerkan dengan model F14 Tomcat (dalam film Top Gun), F16 Viper, F18 Super Hornet, dan F22 Raptor. Di mana letak F20? Sebenarnya, hal ini telah menjadi pertanyaan yang menggelitik selama ini. F20 memang ada dan dikenal dengan sebutan F20 Tigershark.

Seperti yang dilaporkan oleh SCMP, model ini dikembangkan oleh Northrop selama 7 tahun dimulai pada tahun 1975, namun pesawat ini tidak pernah diproduksi secara massal atau digunakan oleh militer. Pesawat ini hanya ada dalam bentuk prototipe, diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pesawat berbiaya rendah, andal, dan bergerak cepat.

Namun, salah satu alasan mengapa produksi massal pesawat ini gagal dilakukan adalah karena situasi politik saat itu yang melibatkan orang-orang yang mulai terlibat dalam kampanye anti perang, dan juga persaingan dari General Dynamics.

Namun, kisah tragis dalam pengembangan pesawat ini adalah meninggalnya pilot uji coba Darrel Cornell pada saat demonstrasi penerbangan uji pada tahun 1984 yang melibatkan tekanan G tinggi pada pilotnya. Darrel pingsan saat pengujian dan F20 Tigershark jatuh, menewaskan Darrel.

Salah satu tujuan dari pengembangan F20 adalah untuk mencapai tingkat keandalan yang lebih baik, peralatan servis yang sederhana, dan hanya membutuhkan separuh jumlah teknisi servis yang biasanya diperlukan. Dengan lebar sayap 28 kaki, F20 tergolong sebagai pesawat ringan, dengan kecepatan pendakian 53.000 kaki per menit dan dapat lepas landas dari landasan pendek.

Bahkan, F20 mampu mencapai kecepatan suara 2 kali lipat saat terbang dengan bantuan mesin GE F404 yang menghasilkan daya dorong 60% lebih tinggi dibandingkan mesin lama yang digunakan pada F-5E Tiger II. Pada tahun 1975, perang dingin antara dua blok komunis dan Amerika menjadi faktor utama dalam pengembangan F20, dengan tujuan untuk dijual ke Taiwan dan Korea Selatan serta pasar internasional untuk bersaing dengan Su-27 milik Rusia.

MEMBACA  Ada Kejanggalan dalam Putusan Hakim, Rieke Diah Pitaloka Menulis Petisi Justice for Dini Sera

Namun, ketika Ronald Reagan menjadi presiden AS, kebijakan berubah dan perjanjian perdamaian ditandatangani melalui Komunike Bersama AS-RRT tahun 1982 yang melarang AS untuk menjual senjata ke Taiwan. F20 adalah proyek yang dibiayai sendiri oleh Northrop yang akhirnya terbukti sebagai proyek gagal meskipun biaya pengembangannya besar.