Gunung Lewotobi Laki-laki di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah naik statusnya dari siaga menjadi awas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan perubahan ini setelah terjadi erupsi pada tanggal 20 Maret 2025 pukul 22.56 WITA, disertai ledakan yang terdengar hingga Larantuka dan Maumere.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa aktivitas visual dan kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat signifikan, sehingga statusnya dinaikkan dari level III (siaga) menjadi level IV (awas). Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 Km dan mengikuti arahan Pemda serta tidak percaya pada isu yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan dan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut jika terkena hujan abu vulkanik. Pemerintah Daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Perubahan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi awas menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesigapan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam. Semua pihak diharapkan untuk mematuhi himbauan dan petunjuk yang diberikan oleh pihak berwenang guna menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitar.