Enzim Papain sebagai Pelunak Daging Berkelanjutan dan Solusi Limbah Pangan Enzim Papain: Solusi Berkelanjutan untuk Melunakkan Daging dan Mengurangi Limbah Makanan Papain – Pelunak Daging Ramah Lingkungan dan Penanganan Sisa Makanan

oleh Kristopher Gondokusumo

Jakarta (ANTARA) – Indonesia termasuk lima besar produsen pepaya dunia, tapi setiap tahun berton-ton kulit pepaya dibuang karena jarang dipakai dalam masakan—ini memperparah masalah sampah makanan di negara kita. Tapi, bagaimana kalau limbah yang sering diabaikan ini bisa menyelesaikan banyak masalah sekaligus?

Proyek ini mengeksplorasi pemanfaatan papain, enzim alami yang ditemukan di getah kulit pepaya, sebagai pelunak daging biokimia. Saat diekstrak dan diolah menjadi bubuk, papain bisa memecah serat daging yang keras—mengubah potongan daging berkualitas rendah menjadi empuk dan siap dijual. Manfaatnya ganda: ekonomi dan lingkungan, karena sekaligus mengatasi isu sampah makanan, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.

Bersama PT. Great Giant Foods, penelitian dilakukan di lab dengan mengekstrak papain dari kulit pepaya Sunpride dan mengujinya pada sampel daging sapi. Hasilnya? Aktivitas proteolitik yang signifikan meningkatkan tekstur daging—membuktikan papain efektif sebagai alternatif alami pelunak daging industri.

Eksperimen ini menghasilkan produk bernilai tinggi yang meningkatkan keempukan daging. Artinya, potongan daging berkualitas rendah jadi lebih enak, laku di pasaran, dan terjangkau bagi konsumen.

Prosesnya juga murah, mudah diakses, dan bisa dikembangkan oleh petani kecil atau pengusaha lokal. Ini membuka peluang penghasilan baru, mendukung ketahanan pangan, dan mengubah limbah pertanian jadi produk cerdas iklim yang bernilai tinggi.

Selain manfaat kuliner, papain juga berdampak positif bagi lingkungan. Mengubah 100 kg kulit pepaya jadi pelunak daging bisa mencegah emisi hingga 930 kg setara CO₂, mengurangi gas metana dan biaya karbon industri. Jika diterapkan besar-besaran, inovasi ini bisa mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi sirkular dan target aksi iklim nasional.

Inisiatif ini akan ditampilkan di Jakarta Scholar Symposium, dengan demo langsung, sampel enzim pepaya, dan materi edukasi. Ini adalah bukti bagaimana inovasi lokal bisa atasi tantangan global—Papain bukan hanya terobosan ilmiah dalam pengolahan daging berkelanjutan, tapi juga contoh mengubah limbah jadi nilai ekonomi dan ekologis di Indonesia dan dunia.

MEMBACA  Pekerja Afrika Menantang Meta dan Dunia Harus Memperhatikan | Hak-hak Pekerja

Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Hak Cipta © ANTARA 2025

*(Note: Typos/mistakes intentionally limited to 2 instances: “di negara kita” -> informal tone for B2, and “mengubah limbah jadi nilai” -> shortened colloquial form.)*