Energi Surya Dapat Menjamin Kecukupan Energi Nasional: Presiden RI

Bondowoso, Jawa Timur (ANTARA) – Penggunaan energi terbarukan, khususnya tenaga surya, bisa membantu Indonesia mencapai swasembada energi hingga tingkat desa, menurut Presiden Prabowo Subianto.

“Energi terbarukan, terutama energi matahari, sangat strategis untuk mendukung desa, kabupaten, dan pulau terpencil agar mandiri dalam energi,” ujarnya saat peresmian operasi dan pembangunan pembangkit listrik panas bumi (PLTP) serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 15 provinsi pada Kamis.

Ia ikut dalam peresmian tersebut melalui konferensi video.

Menurut Presiden, penggunaan energi surya dapat membantu pemerataan akses listrik, termasuk di pulau terpencil dan daerah pegunungan.

Sebelumnya, dia menerima laporan soal cadangan minyak dan gas bumi nasional yang besar serta ketersediaan teknologi yang bisa mempercepat proyek energi.

“Ini membuat kami sangat optimis; kami melihat masa depan yang cerah,” katanya.

Kepala negara menyampaikan bahwa pemerintah akan bekerjasama dengan swasta dan mitra asing untuk melanjutkan program swasembada energi nasional.

Upaya ini juga bertujuan mendukung target nol emisi karbon pada 2060, tambahnya.

Berita terkait: Indonesia tingkatkan industri dan lapangan kerja dengan ekspansi energi terbarukan

Pada Kamis, saat meluncurkan operasi dan pembangunan beberapa PLTP dan PLTS, dia mengatakan kemandirian suatu bangsa ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan rakyat serta menjamin hidup yang layak.

Di abad ke-21, energi memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa dan mendukung swasembada, lanjutnya.

Dia menginformasikan bahwa peresmian dan pembangunan 55 pembangkit energi baru dan terbarukan mencerminkan kemajuan Indonesia dalam membangun kemandirian.

“Kita akan berdiri di kaki sendiri, dan bisa menyediakan energi untuk seluruh bangsa dengan efisien dan ekonomis,” tegas Presiden.

Berita terkait: Prabowo luncurkan proyek energi baru terbarukan di 15 provinsi

MEMBACA  Indonesia dan Venezuela memperkuat kerjasama bilateral di sektor-sektor kunci

Penerjemah: Fathur Rochman, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025