Ekspansi ekonomi kuartal 1 mencerahkan prospek pertumbuhan tahunan: wakil menteri

Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen adalah angka yang cukup tinggi, dan itu merupakan dasar yang baik untuk pertumbuhan Indonesia pada tahun 2024.

“Pertumbuhan sebesar 5,11 persen adalah angka yang cukup tinggi, dan itu merupakan dasar yang baik untuk pertumbuhan Indonesia pada tahun 2024,” kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Senin.

Menurutnya, Pemilu Umum 2024 telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

“Karena kita melihat angka konsumsi rumah tangga cukup tinggi. Kami ingin di atas lima persen untuk konsumsi rumah tangga, untuk masyarakat,” jelasnya.

Ia mengatakan berdasarkan angka saat ini, pemerintah ingin pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya bahkan lebih tinggi.

“Kita akan melihat di kuartal ke-2, ke-3, ke-4. Namun insentif pemerintah tetap berlanjut. Semoga ini dapat terus mendorong investasi dalam kuartal-kuartal mendatang. Jadi ini adalah dasar yang baik, tetapi kami ingin mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi,” tambahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya menginformasikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024 mencapai 5,11 persen secara tahunan, level tertinggi sejak tahun 2015.

“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 adalah yang tertinggi sejak tahun 2015,” informasi Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di sini pada hari Senin.

Ia mencatat bahwa Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 5,12 persen pada kuartal pertama tahun 2014.

Menurut Widyasanti, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,11 persen pada Q1 tahun 2024 relatif solid meskipun mencerminkan kontraksi sebesar 0,83 persen dibanding kuartal sebelumnya.

Ia juga mengatakan bahwa kontributor utama pada ekonomi di Q1 tahun ini dari segi produksi adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan dan penggalian.

MEMBACA  Maia Estianty Meminta Kode Cucu ke El Rumi dan Syifa Hadju di Pestapora 2024

Ke lima sektor tersebut memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi total mereka menyumbang 63,61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas produksi yang tetap kuat untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri,” katanya.

Dari segi pengeluaran, kontributor utama pada pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tahun 2024 adalah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto.

Widyasanti mencatat bahwa konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto masing-masing menyumbang 54,93 persen dan 29,31 persen terhadap PDB.

Kepala BPS tersebut menjelaskan bahwa secara spasial, pertumbuhan ekonomi dipertahankan di semua wilayah, meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda.

Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesar terhadap PDB (57,7 persen), diikuti oleh Pulau Sumatra (21,85 persen).

Menurut Widyasanti, provinsi Papua mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 9,35 persen secara tahunan, sementara provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat pertumbuhan ekonomi terendah sebesar 0,02 persen secara tahunan.

Berita terkait: Pertumbuhan ekonomi solid mampu mengurangi tingkat pengangguran: Menteri

Berita terkait: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1 2024 tertinggi yang tercatat sejak 2015

Penerjemah: Rangga, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024