Eks Pejabat MA yang Ditangkap Kejagung Terlibat Suap dan Dinyatakan Bebas Ronald Tannur

Jumat, 25 Oktober 2024 – 14:49 WIB

Jakarta, VIVA – Mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar (ZR) diamankan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI guna mendalami kasus dugaan penerimaan suap dan atau gratifikasi dalam vonis bebas Gregorius Ronald Tannur. ZR ditangkap di daerah Denpasar, Bali, Jumat, hari ini.

“Baca Juga:

Bunuh Pacar Hingga Tewas Hakim Dibayar, Sejatir apa Ayah Ronald Tannur?

ZR. Infonya begitu (pensiunan pejabat MA),” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Bali, Putu Agus Eka Sabana, Jumat, 25 Oktober 2024.

Namun, ia tak merinci soal penangkapan ZR. Sebab, saat ini yang bersangkutan dibawa ke Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Iya, setelah diamankan sempat dibawa ke Kejaksaan Tinggi Bali, menunggu proses keberangkatan dan sempat juga diperiksa awal oleh tim ya,” jelas Putu Agus.

Terdakwa Gregorius Ronald Tannur di PN Surabaya.

Photo: VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Sebelumnya, Kejagung dikabarkan menangkap eks pejabat MA berinisial ZR di Bali. ZR pun dibawa ke Jakarta untuk diperiksa terkait kasus dugaan penerimaan suap dan gratifikasi dalam vonis bebas Ronald Tannur. ZR awalnya jalani pemeriksaan awal di Kejati Bali. Kemudian, yang bersangkutan juga sudah dibawa ke Jakarta untuk proses lebih lanjut.

“Kalau pemeriksaan di Kejati Bali memang ada dari sore sampai malam, hari ini yang bersangkutan dibawa ke Jakarta,” kata Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, Jumat, 25 Oktober 2024.

Adapun, tiga hakim yang terseret kasus vonis bebas Ronald Tannur yaitu Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tiga hakim itu diduga menerima suap dari pengacara Lisa Rahman untuk membebaskan terdakwa Ronald Tannur (GRT) dalam perkara pembunuhan Dini Sera Afrianti.

MEMBACA  Dampak Ekonomi dari Deforestasi dan Reboisasi

“Setelah dilakukan pemeriksaan pada hari ini Jaksa Penyidik pada Jampidsus menetapkan 3 orang hakim atas nama ED, HH dan M, serta Pengacara LR sebagai tersangka,” kata Direktur Penyidikan Kejagung, Abdul Qohar, 23 Oktober 2024.

Halaman Selanjutnya

“Kalau pemeriksaan di Kejati Bali memang ada dari sore sampai malam, hari ini yang bersangkutan dibawa ke Jakarta,” kata Kepala Kejati Bali, Ketut Sumedana, Jumat, 25 Oktober 2024.