Duta Besar AS untuk Turki Sebut Israel dan Suriah Telah Setuju Gencatan Senjata

Sabtu, 19 Juli 2025 – 13:46 WIB

Jakarta, VIVA – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Turki sekaligus Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack, melaporkan bahwa pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, dan Presiden transisi Suriah, Ahmed al-Sharaa, udah sepakat buat gencatan senjata.

Baca Juga:
Israel Serang Gereja Katolik Gaza, Paus Leo Telepon Netanyahu

"Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, berkat dukungan Menlu AS Marco Rubio, sepakat gencatan senjata yang didukung Turki, Yordania, dan negara tetangga lainya," kata Barrack, dikutip dari Antara, Sabtu, 19 Juli 2025.

Bangunan di Beersheba, Israel, hancur akibat serangan rudal sebelum gencatan senjata

Baca Juga:
Israel-Suriah Sepakati Gencatan Senjata

Dia juga bilang AS udah minta kelompok Druze, Badui, dan Sunni buat menurunkan senjata dan bersama minoritas lain membangun identitas baru Suriah. "Serta bersatu dalam damai dan kemakmuran dengan negara tetangga," ucapnya.

Baca Juga:
Mentan Amran Tegaskan Impor Produk Pertanian AS Sesuai Kebutuhan, Jamin Petani Terlindungi

Diketahui, Sabtu dini hari, sumber di Kementerian Luar Negeri Turki bilang ke RIA Novosti bahwa Menlu Turki Hakan Fidan udah telepon Rubio.

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut India

Hakan bilang ke Rubio bahwa Ankara siap kerja sama sama Washington buat jamin masa depan Suriah dan "akhiri konflik serta ketegangan selamanya".

Pekan lalu, kelompok bersenjata Badui nyerang pemukiman Druze di Provinsi Suwayda, picu bentrokan. Kemenhan Suriah bilang lebih dari 30 orang tewas dan 100 luka, termasuk 20 tentara pemerintah transisi.

Selasa kemaren, Kemenhan Suriah juga bilang pasukan udah dikirim buat kosongkan Suwayda dari kelompok bersenjata ilegal. Mereka mulai tarik peralatan militer berat ke Damaskus, serahkan kendali ke pasukan keamanan.

MEMBACA  Menggunakan bekas pangkalan militer Inggris untuk menampung pencari suaka terbukti mahal

Israel lakukan serangan mendadak ke pasukan Suriah, klaim itu demi lindungi komunitas Druze. Rezim Zionis bilang punya hubungan historis erat sama Druze di Israel. (Ant).

Halaman Selanjutnya