Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memaksa dua menterinya untuk mundur setelah mereka dituduh terlibat dalam kasus korupsi yang sangat besar. Skandal ini terjadi di tengah negara sedang berperang melawan invasi Rusia.
KYIV – Dua menteri Ukraina mengajukan pengunduran diri pada hari Rabu setelah diduga terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran. Korupsi di sektor energi ini telah membuat masyarakat marah karena terjadi saat negara sedang berjuang melawan serangan Rusia.
Menteri Kehakiman German Galushchenko dan Menteri Energi Svitlana Grynchuk mengundurkan diri tak lama setelah Presiden Zelensky mengatakan mereka harus membahas dugaan keterlibatan mereka dalam skandal korupsi di sektor energi itu.
Para penyelidik sebelumnya menuduh sekutu penting Zelensky merencanakan skema suap senilai USD 100 juta untuk mencuri dana negara.
Ukraina sebenarnya sudah lama menghadapi masalah korupsi, dan pemberantasan korupsi dianggap sebagai syarat utama untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Zelensky mengatakan Galushchenko—yang menurut penyelidik terlibat dalam skandal korupsi dan menerima “keuntungan pribadi”—serta Grynchuk harus mengajukan pengunduran diri.
Keduanya belum diketahui apakah sudah didakwa, dan Grynchuk tidak disebutkan telah mengambil keuntungan dari skema suap tersebut.
“Menteri Kehakiman dan Menteri Energi tidak bisa tetap menjabat,” kata Zelensky dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, seperti dikutip AFP, Kamis (13/11/2025).
Tak lama kemudian, kedua menteri tersebut mengajukan surat pengunduran diri, kata Perdana Menteri Ukraina Yulia Svyrydenko.