Drone Kargo Bantu Akses Daerah Terpencil Terdampak Bencana di Aceh Tengah

Banda Aceh, Aceh (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah menerima drone kargo besar dari Menteri Luar Negeri Sugiono untuk mempercepat pengiriman bantuan ke masyarakat yang terisolasi akibat banjir dan tanah longsor di seluruh wilayah.

Kepala Distrik Aceh Tengah, Haili Yoga, menyatakan pesawat tanpa awak ini memungkinkan tim penanggap untuk mencapai daerah-daerah yang masih tidak dapat diakses melalui darat.

Dia menambahkan bahwa warga di dataran tinggi Gayo berterima kasih atas dukungan dan niat di balik bantuan tersebut.

Drone tersebut, kira-kira seukuran minibus, dapat membawa 170 hingga 260 kilogram per penerbangan dan menjelajah hingga 60 kilometer, sehingga memungkinkan pengiriman barang-barang penting dengan cepat.

Para pejabat mengatakan penggelaran ini diharapkan dapat memastikan bahwa semua warga terdampak — termasuk mereka yang berada di lereng gunung terpencil — menerima makanan, obat-obatan, dan pasokan kritis lainnya.

Berita terkait: Kementerian Kumpulkan Rp1,5 M untuk Warisan Budaya Terdampak Banjir di Sumatra

Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten yang paling parah terdampak bencana ini, dengan jalan dan jembatan rusak berat atau hanyut. Dengan rute permukaan tertutup, operasi bantuan saat ini hanya mungkin dilakukan melalui udara.

Menurut Andalika, kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh Tengah, sekitar 75 persen wilayah kabupaten telah terdampak oleh banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan ekstrem berhari-hari.

Dia mengatakan tujuh kecamatan dan 98 desa masih terisolasi, sementara dua puluh tiga orang telah dikonfirmasi meninggal dan dua puluh empat lainnya masih dalam pencarian.

Pihak berwajib memperkirakan drone kargo ini akan mempercepat distribusi bantuan dan memperkuat upaya pemulihan yang sedang berlangsung di komunitas yang paling terdampak.

MEMBACA  Awalnya Hanya Mengalami Sakit Perut, Sulit Buang Air Besar

Secara terpisah, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan respons nasional terhadap banjir bandang dan tanah longsor yang telah melanda tiga provinsi di Sumatra, menyebut situasi tersebut sebagai prioritas utama nasional.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan dalam pengarahan di Posko Bantuan Bencana Sumatra di Jakarta bahwa presiden menginstruksikan pemerintah untuk mengerahkan seluruh sumber daya nasional, termasuk pencairan dana darurat dan logistik secara segera.

Pratikno menyatakan semua kementrian dan lembaga negara telah diperintahkan untuk bertindak dengan urgensi tinggi dalam menanggapi bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menyusul hujan deras yang berkepanjangan.

Ketiga pemerintah provinsi telah menetapkan status tanggap darurat: 28 November–11 Desember untuk Aceh, 27 November–10 Desember untuk Sumatra Utara, dan 25 November–8 Desember untuk Sumatra Barat.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana, per 4 Desember, jumlah korban meninggal telah meningkat menjadi 836 orang, dengan 509 orang masih hilang.

Berita terkait: Menteri Serukan Dukungan Daerah untuk Provinsi Sumatra Terdampak Banjir

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar