Jakarta (ANTARA) – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyatakan dukunganya terhadap arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar untuk mengaudit gedung-gedung pesantren di seluruh Indonesia.
“Keputusan presiden untuk menugaskan Bapak Iskandar guna mengaudit kondisi infrastruktur pesantren merupakan langkah yang sangat tepat, dan Komisi V mendukung penuh,” kata anggota Komisi V Syafiuddin di sini, pada hari Selasa.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memerintahkan Menteri Iskandar untuk memeriksa dan mengaudit secara menyeluruh bangunan pesantren di seluruh Indonesia menyusul runtuhnya gedung di sebuah pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur, yang memakan korban jiwa.
Menurut Syafiuddin, tugas ini merupakan momen penting untuk merenovasi dan memperkuat infrastruktur yang sering kali terabaikan.
Ia menekankan bahwa negara harus berperan aktif dalam memastikan fasilitas pendidikan di pesantren aman, layak, dan kondusif bagi kegiatan belajar santri.
“Selama ini, banyak pesantren berdiri atas swadaya masyarakat dan kurang mendapatkan dukungan infrastruktur yang memadai,” ujarnya.
Dia mencatat bahwa audit yang akan dilakukan menteri tersebut diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju program nasional untuk meningkatkan dan memodernisasi infrastruktur pesantren.
“Komisi V siap bersinergi dengan pemerintah dalam menyiapkan kebijakan dan dukungan anggaran agar hasil audit bisa ditindaklanjuti dengan aksi nyata,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Iskandar telah bertemu dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk membahas tindak lanjut arahan presiden tersebut.
Dalam pertemuan itu, Iskandar menekankan pentingnya merenovasi infrastruktur yang tidak memenuhi standar keamanan.
Pada tanggal 29 September, sebuah gedung di Pesantren Al Khoziny Sidoarjo runtuh saat para santri sedang melaksanakan salat berjemaah, dan menyebabkan 67 orang meninggal.
Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) secara resmi telah mengakhiri operasi pencarian dan pertolongan untuk korban runtuhnya pesantren tersebut.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii di Sidoarjo pada hari Selasa menyatakan bahwa 171 korban ditemukan selama operasi, termasuk 104 orang yang selamat.
Berita terkait: RI akan lakukan audit keamanan pesantren secara nasional setelah runtuh mematikan
Berita terkait: Menteri fokus periksa bangunan pesantren tua setelah runtuh mematikan
Berita terkait: Indonesia akhiri pencarian di lokasi runtuhnya sekolah di Sidoarjo, 67 meninggal dikonfirmasi
Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025