Jumat, 12 September 2025 – 06:20 WIB
VIVA – Sebuah rumah produksi film secara terbuka mengundang Angelina Sondakh untuk menonton film yang mengangkat soal azab bagi koruptor. Dalam undangan yang di-share ulang oleh Angelina, pihak produser menyinggung soal bagaimana reaksi seseorang yang pernah terlibat kasus korupsi saat menonton film tersebut.
Baca Juga :
Sambil Menitihkan Air Mata Astrid Kuya Ungkap Soal Fitnah hingga Merasa Dizolimi
“Undangan Terbuka Angelina Sondakh. Bagaimana rasanya seorang yang pernah merasakan pahitnya jerat korupsi menonton film tentang perjalanan koruptor di akhirat? Ibu Angelina Sondakh, inilah undangan terbuka untuk ibu hadir nonton film ini,” tulis undangan itu yang dikutip dari Instagram stories Angelina Sondakh, Jumat 12 September 2025.
Produser berharap Angelina Sondakh bisa menonton film itu. Harapannya, publik bisa jadi refleksi atas perbuatan yang dilakukan. Kehadiran mantan anggota DPR RI 2004-2009 dan 2009-2014 itu bisa menjadi saksi betapa beratnya perjalanan menebus dosa.
Baca Juga :
Nolak Ditawari Jadi Anggota DPR, Inul Daratista: Tau Kapasitas Saya, Lulusan Sekolah Tidak Tinggi
“Biar publik melihat, bukan cuma fiksi tapi juga refleksi dari kenyataan yang kita jalani bersama. Kehadiran ibu adalah saksi nyata betapa beratnya perjalanan menebus dosa,” bunyi undangan terbuka itu.
Mendapat undangan itu, Angelina Sondakh punya jawaban sendiri. Dia bilang kalau undangan tersebut sangat tidak biasa.
Baca Juga :
TERPOPULER: Angelina Sondakh Bongkar Privilege Anggota DPR, Perawatan Wajah Ahmad Sahroni Rp200 Juta
“Wow, sungguh tidak biasa….,” tulis Angelina Sondakh.
Angelina Sondakh yang pernah dipenjara karena kasus korupsi Wisma Atlet SEA Games di Palembang 2011 lalu ini kembali terkenang kehidupan kelamnya dulu. Dia bahkan akui sampai sekarang masih kepikiran atas dosa yang dilakukan di masa lalu.
“Seperti melihat cerminan ekstrem dari hidupku! Sampai sekarang masih kepikiran,” tulis Angelina Sondakh.
Sebagai info, Angelina Sondakh harus mendekam di rutan Pondok Bambu Jakarta Timur selama 10 tahun. Dia terbukti terlibat kasus korupsi pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 di Palembang. Angie, panggilannya, bebas pada awal Maret 2022 lalu. Angie juga akui bahwa setelah terjerat kasus ini, dia trauma untuk kembali ke dunia politik.