Diperlukan penanganan yang baik terhadap korban tabrakan kereta di Bandung: menteri

Bandung, Jawa Barat (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa penanganan korban tabrakan kereta di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat harus dilakukan dengan baik.

Ia menambahkan bahwa beberapa fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas, harus siap untuk merawat para korban.

“Penanganan harus dilakukan dengan baik, cepat, dan kami mengutamakan keselamatan penumpang dan kru,” katanya saat mengunjungi lokasi tabrakan kereta di kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat.

Effendy juga mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, yang meninggal dalam kejadian tersebut adalah petugas atau pekerja dari perusahaan kereta api milik negara PT KAI. Sementara itu, puluhan penumpang mengalami luka-luka.

“Kami sangat prihatin. Pemerintah juga menyampaikan belasungkawa kepada korban kecelakaan kereta ini,” tambah menteri tersebut.

Berita terkait: Jawa Barat siapkan enam fasilitas kesehatan untuk korban tabrakan kereta

Tabrakan yang terjadi pada Jumat melibatkan Kereta Turangga, kereta jarak jauh yang beroperasi rute Bandung-Surabaya, dan Kereta Bandung Raya, kereta komuter lokal yang beroperasi rute Padalarang-Cicalengka.

Kedua kereta tersebut bertabrakan sekitar pukul 6 pagi pada Jumat antara stasiun Haurpugur dan Cicalengka di kecamatan Cicalengka.

PT KAI melaporkan bahwa empat orang – seorang masinis, seorang pembantu masinis, seorang pramugari, dan seorang petugas keamanan – meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Selain itu, 33 orang mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit terdekat, seperti Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka, Rumah Sakit Edelweiss, Rumah Sakit AMC, dan Rumah Sakit Santosa, untuk mendapatkan perawatan medis.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab tabrakan kereta.

Dalam sebuah pernyataan, ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menginformasikan bahwa komite tersebut saat ini sedang mengumpulkan data dan informasi faktual, termasuk informasi dari saksi mata, sambil menunggu hasil penyelidikan.

MEMBACA  Diprediksikan Menjadi Panglima, Mayjen Imam Soedja\'i Memilih Berperang dalam Pertempuran November 1945

Berita terkait: KNKT bentuk tim untuk menyelidiki tabrakan kereta di Bandung

Berita terkait: Wakil Presiden dorong identifikasi dan perbaikan kesalahan penyebab tabrakan kereta

Translator: Ricky Prayoga, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024