Digitalisasi untuk Efisiensi Ekonomi

Gambar: Candra Fajri Ananda, Wakil Ketua Badan Supervisi OJK | Foto: Dok.SindoNews

Oleh: Candra Fajri Ananda
Wakil Ketua Badan Supervisi OJK

Ekonomi modern ditandai dengan perubahan yang sangat cepat dalam hal produksi, distribusi, dan konsumsi. Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah membuat struktur pasar jadi lebih terbuka dan kompetitif.

Dalam kondisi ini, kecepatan menjadi faktor penentu efisiensi ekonomi, baik untuk transaksi maupun pengiriman barang dan jasa. Perusahaan dan individu harus bisa merespon perubahan pasar secara real-time agar tetap relevan di dalam ekosistem ekonomi digital yang semakin kompleks.

Menurut laporan McKinsey & Company (2024), sekitar 90% konsumen di AS dan Eropa telah melakukan pembayaran digital dalam setahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa digitalisasi transaksi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan ekonomi modern.

Digitalisasi membuka era baru untuk sistem transaksi dan distribusi global, di mana kecepatan dan keamanan adalah kebutuhan utama. Munculnya berbagai instrumen digital seperti sistem pembayaran elektronik, dompet digital, dan blockchain telah mempercepat interaksi ekonomi lintas batas dengan cara yang lebih efisien dan terintegrasi.

Berdasarkan Clearly Payments Report (2024), dompet digital menyumbang 49% transaksi e-commerce global pada 2023, dan diperkirakan naik jadi 54% pada 2026. Sementara itu, ACI Worldwide (2023) mencatat hampir 20% dari semua pembayaran elektronik di dunia sekarang dilakukan secara real-time.

Kondisi ini membuktikan bahwa digitalisasi tidak cuma mempercepat proses pembayaran, tapi juga mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan menekan biaya transaksi. Di sektor yang sama, percepatan digital juga terjadi di bidang logistik.

Laporan Grand View Research (2023) menyebut nilai pasar logistik global mencapai US$3,79 triliun dan diproyeksikan tumbuh 7,2% per tahun hingga 2030. Sedangkan Clickpost (2024) melaporkan kenaikan volume pengiriman dari 185 miliar paket pada 2023 menjadi 217 miliar pada 2025.

MEMBACA  Al Ghaniyu: Zikir Asmaul Husna Pembuka Pintu Rezeki

Data dari InsightAce Analytic (2024) juga menunjukkan bahwa pasar pengiriman last-mile bernilai sekitar US$179,5 miliar pada 2024 dan terus naik seiring kebutuhan pengiriman yang makin cepat dan efisien. Artinya, dengan arus transaksi dan distribusi yang semakin masif, diperlukan instrumen digital yang tidak hanya mudah dan cepat, tetapi juga memiliki tingkat keamanan tinggi untuk melindungi data dan menjamin kelancaran aktivitas ekonomi global yang kian terdigitalisasi.

Dunia ekonomi modern tidak cuma menuntut kecepatan, tapi juga menekankan pentingnya keamanan dan keandalan instrumen transaksi. Instrumen yang mudah, cepat, dan aman akan menjadi fondasi untuk pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, pelaku industri, dan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang efisien, transparan, dan tangguh.