Digitalisasi industri maritim dapat menguatkan ekonomi: Menteri BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan bahwa digitalisasi di industri maritim dapat memperkuat ekonomi nasional. Dia menyampaikan hal tersebut dalam acara pra-peluncuran Maritime Cloud Platform (MCP) di Jakarta pada hari Jumat.

Menurutnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan jalur laut strategis, oleh karena itu sektor maritim merupakan salah satu sektor vital bagi ekonomi nasional. “Potensi ekonomi biru negara kita sangat besar. Bagi bangsa ini, laut bukan hanya penghubung, tetapi juga jantung ekonomi, sumber kehidupan, dan simbol kejayaan,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Oleh karena itu, pendirian MCP layak diapresiasi sebagai bagian dari upaya mendukung transformasi ekosistem pelayaran nasional, tambahnya. MCP telah didirikan melalui sinergi antara holding jasa survei milik negara IDSurvey dan operator seluler Telkomsel — bagian dari grup telekomunikasi milik negara Telkom Group. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan keberlanjutan industri maritim Indonesia melalui transformasi digital.

Di masa depan, masyarakat di dalam dan di luar negeri akan dapat mengakses MCP sebagai ekosistem digital maritim yang menggabungkan tiga teknologi: komputasi awan, konstelasi satelit, dan kecerdasan buatan.

Direktur utama IDSurvey Arisudono mengatakan bahwa platform ini akan sangat membantu dalam meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran melalui fitur dasbor sistem informasi serta komunikasi satelit real-time yang lebih efisien dan dapat diandalkan, baik antara kapal maupun dengan pusat kontrol.

Menurutnya, konsep MCP merupakan wujud komitmen IDSurvey dalam menyediakan layanan jaminan keamanan, dan ke depannya, akan memberikan layanan optimal dengan menawarkan beberapa keunggulan produk.

“Konsep solusi MCP ini adalah awal dari transformasi digital di industri maritim yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan,” tambahnya.

MEMBACA  Apakah enam bulan pertama pemerintahan Milei telah meningkatkan ekonomi Argentina?