Jakarta (ANTARA) – Komisi I DPR menggelar rapat dengar pendapat dengan Menteri Luar Negeri Sugiono untuk membahas ketegangan di Timur Tengah dan upaya pemerintah mengevakuasi WNI dari daerah konflik.
Wakil Ketua Komisi I Budisatrio Djiwandono menekankan pentingnya rapat ini karena hasilnya bisa mempengaruhi kepentingan nasional dan keselamatan WNI di luar negeri.
“Kondisi geopolitik saat ini sangat dinamis, sehingga diplomat Indonesia harus cepat beradaptasi,” ujarnya di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan rapat ini bertujuan menyelaraskan pandangan DPR dan pemerintah, meningkatkan sinergi, serta menyusun rencana konkret menghadapi tantangan, terutama setelah konflik Iran-Israel.
Komisi I meminta penjelasan resmi dari pemerintah tentang situasi geopolitik global dan dampaknya pada WNI.
Djiwandono juga menekankan pentingnya Kementerian Luar Negeri menyampaikan sikap dan rencana pemerintah terkait konflik Timur Tengah dan masalah perbatasan.
Dia memuji respons cepat kementerian dalam menghadapi tantangan geopolitik, termasuk keberhasilan memulangkan WNI dari zona krisis.
“Kami bersyukur banyak WNI sudah kembali dengan selamat,” katanya.
DPR mendukung upaya kementerian untuk terus memulangkan WNI dari daerah berisiko tinggi.
Parlemen juga berencana menggelar rapat serupa dengan Presiden Prabowo Subianto.
Hingga Sabtu (28 Juni), Kementerian Luar Negeri melaporkan 79 WNI dari Iran telah kembali ke Indonesia dengan selamat.
“Pemerintah telah mengevakuasi 73 orang—72 WNI dan satu warga Iran,” kata Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI, dalam pernyataan tertulis Jumat (27 Juni).
Keesokan harinya, dia mengumumkan kedatangan enam WNI lagi yang sebelumnya berlindung di Baku, Azerbaijan. Kelompok terakhir terdiri dari 13 WNI diperkirakan tiba di Indonesia pada Senin.