Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan investor domestik untuk membahas kondisi ekonomi nasional saat ini. Dalam unggahan akun Instagram-nya @luhut.pandjaitan, Pandjaitan menyatakan keinginannya untuk mengumpulkan masukan dari investor lokal mengenai tantangan yang mereka hadapi. “Saya percaya bahwa komunikasi yang efektif dapat membantu dalam merumuskan solusi untuk masalah-masalah tersebut,” ujar Pandjaitan. Ketua DEN menekankan bahwa situasi global saat ini sangat menantang karena volatilitas pasar, ketidakpastian geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas, yang telah mendorong investor untuk memilih pendekatan menunggu dan melihat. Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia harus menyadari tantangan besar yang dihadapi daya saingnya sebagai pasar yang sedang berkembang selama dekade terakhir. “Ini adalah sinyal untuk meningkatkan ekosistem investasi secara keseluruhan,” katanya. Selama pertemuan dengan investor, Pandjaitan menegaskan komitmen pemerintah terhadap deregulasi. Ia memastikan bahwa menyederhanakan regulasi adalah kunci untuk menciptakan iklim bisnis yang sehat dan menarik. Di sisi lain, program-program seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan teknologi pemerintah (govtech) akan terus dimaksimalkan untuk mendukung efisiensi dan transparansi. Ia menekankan perlunya semua masukan dari investor untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. “Saya menyadari bahwa niat baik pemerintah harus didukung oleh komunikasi yang tulus dan terbuka. Tidak cukup hanya memiliki kebijakan yang baik. Harus juga ada keterbukaan untuk menerima masukan dari pelaku pasar,” katanya. Dengan regulasi yang lebih sederhana, kebijakan yang tepat sasaran, dan sinergi antara pemerintah dan pelaku pasar, ia yakin Indonesia dapat mengatasi setiap tantangan yang muncul, sehingga membuat ekonomi negara lebih kuat dan kompetitif. Sebelumnya, Pandjaitan menyatakan bahwa pihaknya mendorong deregulasi, digitalisasi, dan program-program strategis sebagai langkah-langkah untuk transformasi ekonomi.
Copyright © ANTARA 2025