Delegasi Trump Tinjau Gaza, Pantau Kepatuhan Israel atas Gencatan Senjata

Minggu, 12 Oktober 2025 – 14:00 WIB

Jakarta, VIVA – Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, menegaskan bahwa kunjungannya ke Jalur Gaza bersama kepala Pusat Komando AS (CENTCOM) Brad Cooper dan menantu Trump, Jared Kushner, bertujuan untuk memastikan kepatuhan Israel dalam tahap pertama gencatan senjata.

Baca Juga:
Usai Gencatan Senjata, 9.500 Warga Palestina di Gaza Dinyatakan Masih Hilang

Dalam akun X miliknya, Witkoff memastikan bahwa kepergiannya ke Gaza bersama Laksamana Cooper dan Jared Kushner adalah untuk memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Fase I perjanjian.

“Kami menerima pengarahan detail tentang keamanan, bantuan kemanusiaan, dan upaya mencegah konflik. Dengan komitmen yang terus berlanjut, perdamaian masih mungkin tercapai,” kata Witkoff di X, seperti dikutip pada Minggu, 12 Oktober 2025.

Baca Juga:
Ratusan Warga Palestina Tewas dalam Sehari Meskipun Ada Gencatan Senjata

Trump Memfasilitasi Komunikasi PM Israel Netanyahu dengan Emir Qatar

Sebelumnya, Trump juga telah mengumumkan bahwa Israel dan gerakan Palestina Hamas telah mencapai kesepakatan untuk menjalankan tahap pertama rencana perdamaian Gaza. Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan sandera Israel, dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang sudah disetujui di dalam wilayah Gaza.

Baca Juga:
UNRWA: 6.000 Truk Bantuan Siap Masuk Gaza

Pemerintah Israel juga harus membebaskan ratusan warga Palestina dari penjara-penjara Israel, termasuk sebagian besar yang dihukum seumur hidup karena aksi terorisme.

Sebelumnya, Witkoff juga telah menyampaikan kepada Hamas melalui perantara Turki, Mesir, dan Qatar, bahwa Trump akan memastikan pelaksanaan rencana perdamaian yang diajukan olehnya.

Mengutip dua pejabat AS yang berbicara tanpa disebutkan namanya, disebutkan bahwa jaminan dari Trump mencakup pembentukan satuan tugas yang dipimpin AS, untuk mengawasi gencatan senjata dan menangani setiap pelanggaran yang terjadi.

MEMBACA  Prabowo Ingin Indonesia Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan untuk Pembukaan Lahan

Satgas tersebut rencananya akan bekerja dari sebuah markas di Israel dengan melibatkan 200 tentara dan perwira AS. Selain itu, perwira militer dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab juga diperkirakan akan bergabung dalam misi ini.

Hal ini dilakukan karena Israel sebelumnya telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dibuat pada bulan Maret. Salah satu pejabat AS mengatakan ada rasa tidak percaya yang sangat besar di antara kedua pihak yang bertikai, dan Trump ingin menekankan bahwa kesepakatan ini sangat penting baginya.

Dia menegaskan, Trump dipastikan “ingin menghentikan pertumpahan darah”, dan ingin memastikan semua pihak menjalankan kesepakatan tersebut dengan baik.

Trump Janji Tidak Akan Biarkan Israel Langgar Gencatan Senjata di Gaza
Trump dipastikan “ingin mengakhiri pertumpahan darah”, dan ingin memastikan semua pihak menjalankan kesepakatan itu dengan baik.
VIVA.co.id
12 Oktober 2025