Dalam rangka mendukung generasi yang sehat, MBG diperkuat melalui pola baru serta pengawasan yang ketat.

Rabu, 24 September 2025 – 23:27 WIB

Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu prioritas Presiden terus mendapatkan perhatian publik. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, menegaskan bahwa MBG adalah program penting yang punya nilai strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak bangsa.

Ia meminta semua pihak mendukung pelaksanaan program ini, sekaligus mendorong perbaikan teknis agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang.

"Program prioritas Presiden Makan Bergizi Gratis itu sesuatu yang bagus, yang harus kita dukung dulu. bahwa dalam perjalanannya ada masalah seperti yang kita baca di media, maka harus segera dideteksi oleh pemerintah," kata Said dalam keterangannya, Rabu, 24 September 2025.

Menurut dia, langkah bijak adalah melakukan deteksi dini terhadap akar masalah, bukan menghentikan program. Ia memberi contoh perlunya pola baru dalam mengelola dapur MBG agar makanan yang disajikan tetap segar dan sesuai standar kesehatan.

“Lebih baik kita deteksi dulu, di mana letak masalahnya. Apakah karena masaknya jam 2 pagi, sedangkan makannya jam 12 siang kan sudah lama sekali. Jadi perlu cara baru. Atau setiap sekolah punya satu SPPG sehingga akan lebih mudah diawasi,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Ketua Yayasan Pesarean Buyut Kilayaman, Romy Arief, menegaskan komitmennya untuk mendukung kesuksesan program MBG. Yayasan yang dipimpinnya ikut mendirikan dapur MBG sebagai bentuk nyata kontribusi mensukseskan program pemerintah.

"Pendirian dapur MBG ini adalah niat baik kami untuk membantu program pemerintah pusat dan memberikan manfaat buat masyarakat. Kami berusaha maksimal menyediakan makanan bergizi terbaik dengan melibatkan koki profesional yang paham standar pengolahan sesuai aturan," jelas Romy.

Romy menambahkan, pengelolaan dapur MBG tidak hanya untuk menyediakan makanan, tapi juga upaya serius menjaga kesehatan masyarakat melalui pemberian nutrisi yang tepat. Menurutnya, dapur MBG dengan standar jelas akan memperkuat program ini dan menjawab keraguan masyarakat.

Pemerintah sendiri telah memastikan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan, mulai dari rantai distribusi bahan makanan, standar dapur, hingga pengawasan langsung di lapangan. Tujuannya agar kualitas makanan tetap terjaga, higienis, dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

Pemerintah bersama pihak terkait, seperti sekolah, yayasan, dan pengelola dapur, terus bekerja sama memastikan standar kebersihan, cara masak, hingga waktu distribusi makanan sesuai ketentuan. Dengan begitu, program MBG bisa tetap berjalan untuk meningkatkan gizi generasi muda Indonesia, tanpa dihentikan hanya karena masalah teknis. Dukungan masyarakat dan komitmen bersama diharapkan membuat program ini semakin baik ke depannya.

MEMBACA  Dengan $218 ribu dalam IRA saya pada usia 67, Haruskah Saya Mulai Penarikan untuk Menghindari RMD yang Lebih Besar?