Rabu, 25 Juni 2025 – 02:02 WIB
Beijing, VIVA – China berharap situasi di Timur Tengah bisa kembali tenang, setelah serangan balasan antara Iran dan Israel selama seminggu terakhir. Sekarang, kedua negara telah menyepakati gencatan senjata.
Baca Juga:
Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar, Diam-diam Ayatollah Ali Khamenei Mau Dikudeta
Pemerintah China mengatakan akan terus memantau pelaksanaan gencatan senjata antara Iran dan Isrel.
"China memperhatikan situasi di Timur Tengah. Kami tidak ingin ketegangan meningkat dan berharap gencatan senjata bisa tercapai secepatnya," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Selasa, seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga:
18 WNI Tertahan di Qatar Usai Iran Lancarkan Serangan ke Pangkalan Militer AS
Gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku pada Selasa (24/6) pukul 04:00 GMT (11:00 WIB).
Guo Jiakun menegaskan bahwa kekuatan militer tidak akan membawa perdamaian. Solusi terbaik adalah melalui dialog dan negoisasi.
Baca Juga:
No Signs of Panic in Indonesian Markets After Middle East Tensions
"China mendorong semua pihak untuk kembali ke jalur penyelesaian politik secepatnya. Kami siap bekerja sama dengan komunitas internasional demi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," tambah Guo Jiakun.
Media Iran mengonfirmasi dimulainya gencatan senjata setelah "tembakan terakhir" dari rudal mereka. Sebelumnya, militer Israel mengaku Iran meluncurkan 11 rudal dalam enam gelombang.
Akibatnya, setidaknya enam orang tewas dan 15 lainnya luka-luka setelah serangan menghantam pemukiman di Kota Beersheba, Israel selatan.
Otoritas Israel menyebutkan 25 orang tewas dan ratusan luka akibat serangan Iran sejak Jumat (13/6). Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 430 warganya tewas dan lebih dari 3.500 luka dalam serangan Israel.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan gencatan senjata akan dimulai pukul 04:00 GMT (11:00 WIB), dengan harapan Iran menghentikan operasinya terlebih dahulu.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menyatakan tidak ada "kesepakatan" resmi, tetapi Iran akan berhenti membalas jika Israel mengakhiri serangannya pukul 04:00 waktu Teheran (07:30 WIB).
Gencatan senjata ini terjadi setelah Iran menyerang Pangkalan Militer AS Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6), memperparah ketegangan di kawasan.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar mengklaim berhasil mencegat rudal Iran tanpa korban jiwa. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Otoritas Israel menyebut sekurangnya 25 orang tewas dan ratusan luka akibat serangan rudal Iran sejak Jumat (13/6). Sementara, 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya luka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan Iran.