Beijing (ANTARA) – Menanggapi perjanjian dagang terbaru antara Indonesia dan Amerika Serikat, China menekankan pentingnya memastikan kesepakatan tersebut dicapai melalui dialog dan konsultasi yg setara.
“Posisi kami selalu bahwa pihak-pihak perlu menyelesaikan sengketa ekonomi dan dagang melalui dialog dan konsultasi yg sejajar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers pada Rabu.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan di hari yg sama bahwa semua barang Indonesia yg diekspor ke AS kini akan dikenakan tarif 19 persen, sementara ekspor AS ke Indonesia akan “BEBAS dari Hambatan Tarif dan Non-Tarif.”
Menurut juru bicara Lin, China berharap negara-negara dapat “bersama-sama menciptakan lingkungan yg baik untuk kerjasama ekonomi dan perdagangan internasional.”
Dalam kesepakatan yg dicapai melalui pembicaraan langsung antara Trump dan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia setuju untuk menerapkan tarif 19 persen yg sama pada barang transhipment yg berasal dari negara dengan tarif lebih tinggi.
Trump juga mengungkapkan bahwa Indonesia setuju membeli produk energi senilai US$15 miliar dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar dari AS.
Selain itu, Indonesia berencana membeli 50 pesawat Boeing — kebanyakan pesawat penumpang Boeing 777 — meski Trump tidak merinci pembeli Indonesia mana yg terlibat dalam pembelian tersebut.
Dalam perkembangan terbaru perang dagang AS-China, China setuju menurunkan tarif atas barang AS dari 125 persen menjadi 10 persen, sementara AS menurunkan tarif atas produk buatan China dari 145 persen menjadi 30 persen.
Menurut pemerintahan AS, tarif 30 persen tersebut merupakan gabungan dari tarif dasar 10 persen dan tambahan 20 persen sebagai “hukuman” bagi China atas “keterlibatannya dalam perdagangan fentanyl ilegal” di AS.
Berita terkait:
Tread carefully in responding to US-China tariff outcomes: Kadin
Berita terkait:
Govt to use US-China tariff pause to negotiate trade deal
Berita terkait:
Indonesian govt urged to engage both China and US on tariff policy
Penerjemah: Desca Lidya N, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025