zBg tE3 9xU Fr 4Rw 4H uD Nrl pO yF FI KmJ cnn 0C yNE WH Pf Pc XF4 fX u1 Ee U65 Yx 53 Rr 37A 0s Xir Wv crd 8F Ld Fl5 Fb 2ct YS qov eB IgQ 8L 2c RJa dx7 Khh ELN SdU vlz C1 8P jxo Yv4 mpb 6z Wo 9z 0Ia wP cN8 od jL JqP QQ Sh Lio QXN Oh S3 oS1 uV pY Tqk MBq 9g lki VUH ge lSI uV DnP b4k ZJ7 B6h 6to xD c5 tF pGs vyk Fd 6sb ou vA VYa 2a bDq 5j bRF J0 iw

China Mengutuk AS Menciptakan Musuh untuk Meningkatkan Anggaran Militer

BEIJING – Praktik Amerika Serikat (AS) yang secara sengaja menciptakan musuh untuk meningkatkan anggaran militer secara strategis dianggap sangat berbahaya, dan China dengan tegas menentangnya. Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, menegaskan hal tersebut pada Kamis (28/3/2024).

“Impor Amerika Serikat telah berkali-kali menggunakan China sebagai alasan untuk meningkatkan anggaran militer mereka, dan memperbesar ancaman militer China yang sebenarnya tidak ada,” tegas Wu dalam pernyataannya.

“Praktik menciptakan musuh secara sengaja ini sangat berbahaya dari segi strategis, dan China dengan tegas menentangnya,” tambah juru bicara itu.

Dia juga menyatakan bahwa China tidak memiliki niat untuk mengancam siapa pun, namun juga tidak takut terhadap ancaman dari siapa pun. Tidak ada kekuatan sebesar apa pun yang dapat menghentikan perkembangan militer China.

Pada Sabtu, Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang alokasi anggaran yang mencakup rancangan undang-undang belanja pertahanan sebesar USD825 miliar untuk tahun fiskal 2024. Undang-undang tersebut termasuk peningkatan pendanaan kerja sama keamanan untuk Taiwan.

Amerika Serikat akan menghadapi China dengan meningkatkan produksi amunisi vital dan mengalokasikan lebih dari USD66 miliar untuk kemampuan Komando Indo-Pasifik AS, termasuk USD42 juta untuk meningkatkan kemampuan militer di wilayah tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Komite Alokasi DPR AS dalam ringkasannya.

MEMBACA  BRI Cares: My School as a Realization of Commitment to Advance Education in IndonesiaBRI Peduli: Sekolahku Sebagai Wujud Nyata Komitmen Memajukan Pendidikan di Indonesia