Cerita cucu Gubernur Sumbar yang pindah agama karena kebingungan dengan isi Al-Quran

Kamis, 14 Maret 2024 – 04:33 WIB

VIVA – Ainun Nurul Rahima Sari adalah cucu dari Gubernur pertama di Sumatera Barat. Ia memiliki pengalaman spiritual yang menarik. Meskipun lahir dalam keluarga Islam, namun ia dididik di sekolah Katolik.

Tanpa disadari oleh keluarganya, Ainun Nurul Rahima Sari justru tertarik pada agama Kristen. Bagaimana kisahnya? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Islam tapi sekolah Katolik

Ainun Nurul Rahima Sari memilih pindah agama karena kurang pemahaman tentang Al-Quran

Wanita yang kini berusia 70 tahun, Ainun Nurul Rahima Sari atau akrab disapa Sari berbagi cerita spiritualnya di kanal YouTube DIASPORA TV.

Meskipun dibesarkan dalam keluarga Islam, namun Sari dididik di sekolah Katolik. Diketahui bahwa Sari diasuh oleh nenek dan kakeknya karena orangtuanya berpisah.

Sari mulai tertarik pada Kristen saat Sekolah Dasar (SD). Ia sangat menikmati menghias pohon natal dan nyanyian malam kudus. Hal ini ternyata terdengar oleh kakek dan neneknya.

Namun sang nenek tidak begitu memperhatikan hal ini karena masih menganggapnya sebagai anak-anak yang belum memahami agama. Namun melalui hal ini, Sari merasakan adanya pengaruh dalam kehidupannya.

“Wanita yang memiliki gelar sarjana ekonomi itu selalu meragukan arti tulisan Al-Quran. Namun ia bingung karena tidak ada yang menjelaskan secara detail. Apalagi bagi umat muslim, pemahaman yang benar tentang cara membaca Al-Quran sangat penting. Ia merasa takut karena tidak memahami dan khawatir mendapat dosa jika tidak bisa membaca Al-Quran dengan benar. Padahal, ia sangat ingin masuk surga,” ungkapnya.

Selama di SD, ia memiliki banyak pertanyaan tentang agama. Salah satunya adalah tentang kehidupan setelah manusia meninggal dunia. Guru-gurunya menjelaskan bahwa manusia bisa mencapai surga.

MEMBACA  Relawan Siber dan Perindo Berbagi Program Ganjar-Mahfud kepada Petani dan Pedagang di Lereng Kelud

Namun menurut Sari, mencapai surga terasa sangat sulit. Ia masih memikirkan bagaimana caranya untuk masuk surga. Ia merasa tidak ada yang membimbingnya untuk mencapai surga.

Pindah agama karena suka khutbah orang Kristen

Setelah menyelesaikan studinya di Padang, Sari pindah ke Jakarta. Saat berada di Jakarta, ia bertemu dengan seorang pria yang menganut agama yang berbeda dengannya. Sari seorang muslim sedangkan pria tersebut beragama Katolik.

Karena adanya kesamaan minat, pria tersebut mulai bercerita tentang Yesus Kristus. Sari tidak menemukan jawaban yang memuaskan ketika bertanya kepada sang pacar tentang Yesus. Akhirnya, pacarnya memberikan sebuah buku yang ditulis oleh Yusuf Roni.

“Saya merasa bahwa buku itu membuktikan beberapa hal tentang Yesus sebagai Tuhan. Mulai dari hadist, hingga sholat 17 rakaat yang selalu meminta petunjuk jalan kebenaran. Dan menurut saya, itu masuk akal,” ujarnya.

Sari mulai melakukan sholat tahajud dan meminta petunjuk dari Tuhan. Ia sangat ingin masuk surga namun tidak tahu bagaimana caranya.

Suatu waktu, pacarnya mengajaknya ke gereja. Sari merasa nyaman dan menyukai khutbah orang Kristen saat itu.

“Itu adalah kali pertama saya pergi ke gereja, namun saya merasa nyaman. Keesokan harinya, saya kembali ke gereja bersama pacar saat itu. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk pindah agama pada tahun 1982,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya

Sari mulai tertarik pada Kristen saat Sekolah Dasar (SD). Ia sangat menikmati menghias pohon natal dan nyanyian malam kudus. Rupanya hal ini terdengar oleh kakek dan neneknya.