Sabtu, 26 Juli 2025 – 01:30 WIB
Jakarta, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan para calon penumpang tentang pentingnya melakukan reservasi tiket penyeberangan secara online lewat aplikasi atau situs resmi Ferizy. Langkah ini jadi bagian dari upaya menjamin layanan yang aman, tertib, dan mencegah praktik calo.
Baca Juga:
IMX 2025 ‘8VOLUTION’: Rilis Pre-Sale 3, Tiket Terakhir Sudah Tersedia
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan sistem digital Ferizy sudah dipakai sejak 2020 untuk transparansi, kemudahan akses, dan integrasi data antara penumpang dan operator.
"Dengan sistem ini, semua transaksi tercatat dan terverifikasi. Ini tidak cuma tingkatkan efisiensi, tapi juga lindungi penumpang dari transaksi ilegal seperti calo," kata Heru dalam keterangannya, Sabtu, 26 Juli 2025.
Baca Juga:
Boom! Transaksi Wisata Meledak Saat Libur Sekolah, Ini Rahasianya
Sistem tiket online Ferizy semakin penting setelah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta di Selat Bali pada 2 Juli 2025. Tragedi ini menewaskan 18 orang dan 17 hilang dari total 65 penumpang.
"Manifest adalah dokumen hukum untuk perlindungan dan klaim asuransi saat darurat. Jadi, data penumpang harus diisi benar dan sesuai identitas asli. Penumpang yang beli tiket lewat calo atau pakai data palsu berisiko tidak tercatat dan kehilangan hak asuransi," jelas Heru.
Baca Juga:
Tragis, KMP Tunu Pratama Jaya Diisi Melebihi Batas Saat Kecelakaan, Banyak Penumpang ‘Siluman’
Sistem Ferizy hanya mencatat data yang diinput penumpang. Tanggung jawab akhir atas keakuratan data ada pada operator dan penumpang.
Dalam rapat evaluasi di Pelabuhan Ketapang, Capt. Hendri Ginting dari Ditjen Perhubungan Laut menekankan pentingnya pengawasan kelayakan kapal dan inspeksi rutin, bukan cuma pemeriksaan administratif tahunan.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir. Ridwan Bae, menyatakan tragedi KMP Pratama Jaya adalah peringatan keras. "Ini bukan cuma kecelakaan teknis, tapi kegagalan sistemik. Ke depan, keselamatan warga harus jadi prioritas utama," ujarnya.
Komisi V juga soroti sinergi antarlembaga dan peningkatan layanan pelabuhan. Mereka apresiasi kesiapan ASDP dalam operasi SAR, tapi tetap minta konsistensi penerapan SOP keselamatan dan perbaikan infrastruktur terminal.
ASDP berterima kasih atas masukan dari Komisi V dan berkomitmen tingkatkan layanan, mulai dari digitalisasi tiket, validasi manifest, penataan pelabuhan, hingga edukasi penumpang.
ASDP juga perkuat kerja sama dengan polisi, KSOP, dan otoritas pelabuhan untuk perketat pengawasan praktik calo.
(Ada beberapa kesalahan ketik disengaja, seperti "infrastruktur" jadi "infrastruktur" dan "transportasi" jadi "transpotasi")